Perkuat Riset dan Inovasi, Kampus Bukan Pelaku Bisnis Pertambangan

Gedung Pusat UGM
Sumber :
  • VIVA Jogja/UGM

Jogja, VIVA Jogja – Wacana perguruan  tinggi bisa mengelola  tambang  masih menuai pro-kontra. Perguruan tinggi disangsikan kemampuan dan kapasitasnya mengelola bisnis pertambangan.

Tiap Jumat, Siswa SD N 4 Wates Kulonprogo Makan Bekal Bareng

Seperti diungkapkan dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Akbar Reza, rencana tersebut sebagai sesuatu yang ironi terhadap pelaksanaan SDGs dan Green Campus di banyak perguruan tinggi selama ini.

Merespon terhadap rencana kebijakan tersebut menjadikan suasana kampus terpecah dalam dua kutub. “Secara umum, Forum Rektor Indonesia cenderung mendukung, sedangkan Majelis Dewan Guru Besar di beberapa kampus menolak”, ujarnya, Selasa (11/02/2025).

Polres Kulonprogo Tetapkan Tersangka Kasus Pengolahan Sampah Ilegal Banaran

Secara terbuka, kata Akbar, menyebutkan beberapa dosen secara sporadis menyatakan sikap untuk menolak maupun mendukung. Meski begitu belum ada konsolidasi kolektif yang menyeluruh. Dalam isu kampus dan legitimasi pertambangan ini, menurutnya, ada benturan antara kompetensi, moralitas, dan krisis identitas.

Bahkan narasi yang berkembang berbunyi Tambang untuk Kampus, sebagai kondisi ironis dengan narasi SDGs dan Green  Campus  yang  belakangan  ini digelorakan dan dicitrakan oleh  sejumlah kampus. Banyak kampus berlomba masuk dalam peringkat kampus yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan green metric. “Namun,  jika  kampus yang sama justru terlibat dalam industri ekstraktif yang merusak lingkungan, maka itu adalah sebuah ironi besar. Apalagi kampus diajak mendukung target Net Zero 2060,” katanya.

HPN 2025 Wartawan DIY beri Santunan Anak Yatim

Terhadap rencana kebijakan ini, Akbar mengkhawatirkan bila akademisi di lingkungan kampus digunakan sebagai alat legitimasi moral dan intelektual bagi  industri  tambang.  Sementara dalam kenyataan, pengelolaan  tambang  bukan  hanya soal modal kapital tetapi ada sejumlah kompetensi teknis yang tidak dimiliki oleh seluruh akademisi.

Diskusi yang digelar Bakul Pemimpi dihadiri para ahli pertambangan dan para akademisi. Dalam pembahasan merela mencoba menelaah sejumlah tantangan dan risiko yang akan dihadapi perguruan tinggi bila dipaksa terjun ke bisnis tambang.

Halaman Selanjutnya
img_title