Ini 3 Solusi Darurat Sampah Di Yogyakarta 

Daur Ulang Sampah
Sumber :

Jogja – DPRD Kota Yogyakarta akan melakukan evaluasi soal pengelolaan sampah secara menyeluruh. Hal ini dilakukan setelah dua bulan larangan membuang sampah anorganik di Kota Yogyakarta menjadi masalah.

"Kita akan evaluasi. Agar kebijakan dari Pemkot Yogyakarta ini bisa menjadi solusi. Bukan menyelesaikan persoalan TPS Piyungan saja," kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko, kepada wartawan Jumat (10/3/2023).

Sampah di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini kian pelik. Masalah TPA Piyungan yang tahun ini sudah penuh dan ditutup, belum memiliki solusi pengganti. Disisi lain, Pemkot Yogyakarta melarang warganya membuang sampah anorganik. 

Larangan ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 660/6123/SE/2022 tentang larangan pembuangan sampah. 

Wakil rakyat di DPRD Kota Yogyakarta pun meminta Pemkot Yogyakarta tak sekedar membuat larangan. Mereka meminta ada upaya nyata pendampingan terhadap masyarakat agar bisa mengolah sampahnya secara efektif melalui bank sampah.

1. Pengelolaan Sampah di Bank Sampah 

Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko meminta pemkot membentuk struktur bank sampah sampai tingkat terkecil dengan detail semua kebutuhannya. Ini agar keberadaan bank sampah ini bisa efektif berjalan dalam mengelola sampah di rumah tangga.

"Pemkot harus memfasilitasi. Kami dari dewan siap mendukung anggaran yang ditimbulkan. Misalnya pengolahan sampah organik menjadi kompos, itu butuh lahan, butuh pemasaran, ya pemkot harus bisa menfasilitasi," kata Danang. 

2. Pemasaran Produk Bank Sampah 

Danang menegaskan, produk turunan bank sampah ini sebenarnya sangat banyak. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri jika tak diantisipasi oleh Pemkot Yogyakarta. Bank sampah hanya produksi tanpa bisa memasarkan hasil produksinya.

"Bisa dibuat bersama-sama. Pemasarannya. Misalnya dari bank sampah ini difasilitasi dibuat forum se-kota untuk memasarkan produknya. Misalnya hasil pemilahan dan pengepresan plastik disalurkan ke pabrik daur ulang atau bijih plastik. Itu tugas pemkot," katanya. 

3. Membangun Kesadaran Ekonomis dari Sampah 

Danang menambahkan, sampah jika dikelola dengan benar menghasilkan ekonomi yang besar. Ia mengambil contoh sampah organik seperti sisa makanan. Bagi perikanan dengan jenis khusus, sisa makanan ini bisa menjadi makanan.

"Mereka ini beli dari restoran-restoran. Kenapa tidak dikembangkan saja untuk perikanan dengan kerjasama lintas sektoral. Antara Dinas Pertanian dengan DLH," katanya.