Harda Kiswaya Dengarkan Keluh Kesah dari Paguyuban Pedagang Pasar di Sleman

Harda Kiswaya dan paguyuban pedagang pasar Sleman
Sumber :
  • jogja.viva.co.id/ Cahyo Edi

Jogja, VIVA Jogja – Puluhan perwakilan pedagang dari 34 pasar tradisional se-Sleman mendatangi rumah calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, di Padukuhan Kowanan, Sidoagung, Godean, pada Kamis 10 Oktober 2024 siang.

Kedatangan puluhan pedagang ini selain memberikan dukungan kepada pasangan Harda-Danang dalam Pilkada 2024 juga menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka pada calon pemimpin Sleman mendatang.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Godean, Sri Kundari mengatakan apabila nantinya pasangan Harda-Danang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sleman periode 2025-2030 pedagang di Pasar Godean berharap agar ada peningkatan kesejahteraan bagi pedagang pasar. “Harapannya, Pasar Godean lebih maju, lebih aman, dan lebih ramai pembeli,” kata Sri.

Sri mengusulkan agar para ASN utamanya di Pemkab Sleman memprioritaskan untuk belanja kebutuhan sehari-hari di pasar-pasar tradisional. Hal ini diharapkan mampu membuat pasar tradisional kembali menjadi ramai lagi.

“Kami harap Pak Harda dan Mas Danang bisa menarik ASN untuk berbelanja di pasar tradisional agar pasar yang saat ini sepi bisa bangkit lagi,” tambahnya.

Sesepuh Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Sleman, Zainudin menambahkan, ada masalah serius terkait pengelolaan sampah di beberapa pasar yang perlu segera diselesaikan.

"Pedagang sudah membayar retribusi, jangan sampai terbebani lagi, termasuk soal sampah yang membuat pasar tidak nyaman,” kata Zainudin.

Zainudin menambahkan pasangan Harda-Danang bisa menyelesaikan persoalan sampah di Sleman terutama penumpukan sampah di Pasar Sleman 1 dan Pasar Gentan, Ngaglik. Selama dua bulan terakhir, lanjut Zainudin, tumpukan sampah ini merugikan pedagang. “Semoga Pak Harda dan Mas Danang bisa mengatasi hal ini,” tambah Zainudin.

Terkait keluh kesah dan masukan daei para pedagang ini, Harda Kiswaya berjanji akan meningkatkan kualitas pasar tradisional di Sleman. Caranya dengan melibatkan aspirasi masyarakat, baik pedagang maupun pembeli.

“Kami akan menyerap aspirasi masyarakat dalam setiap pembangunan pasar, sehingga pasar tradisional bisa mengikuti perkembangan zaman,” kata Harda.

Mengenai pengelolaan sampah, Harda berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar masalah sampah dapat diselesaikan dengan cepat.

"Sampah adalah masalah kita bersama, dan kami akan melibatkan semua pihak. Untuk sampah di fasilitas umum seperti pasar tradisional, pemda yang akan mengurusi. Sedangkan untuk sampah rumah tangga, akan dikelola oleh BUMKal (Badan Usaha Milik Kalurahan)," tutup Harda.