Semoyo, Dari Kawasan Tandus Menjelma Jadi Desa Wisata yang Ijo Royo-royo

Pemandangan Desa Semoyo, Patuk, Gunungkidul
Sumber :
  • VIVA Jogja/dok.mongabay

Untuk menyosialisasikan programnya, Suratimin mendirikan sebuah radio di rumahnya yang diberi nama Radekka, kependekan dari Radio Desa Kawasan Konservasi.

Melalui Radekka, Suratimin gencar menyosialisasikan program yang mengandung edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada masyarakat.

Radio sendiri dipilih karena dirasa lebih fleksibel, dimana masyarakat bisa mendengarkan sambil melakukan pekerjaan sehari-hari. Selain melakukan sosialisasi melalui Radekka, kelompoknya juga kerap memberikan pelatihan kepada masyarakat seperti membuat pupuk dan pestisida alami.

Saat ini, Desa Semoyo telah menjadi rujukan banyak desa lain untuk melakukan konservasi. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan juga menjadikan Semoyo sebagai tempat studi banding dan penelitian.

Suratimin berharap adanya kebijakan tegas dari pemerintah untuk mendukung program konservasi ini. Pasalnya usaha yang dilakukan oleh kelompoknya akan sulit mencapai hasil yang diinginkan tanpa ada dukungan dari pemerintah.

Bukan saja pemerintah, dukungan pun mengalir dari pihak swasta. Salah satunya dari PT Astra Internasional Tbk, yang memberikan dukungan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2024 ini, Desa Semoyo pun ditetapkan sebagai Desa Sejahtera Astra.