Masuk Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier Siap Perjuangkan Program Ikon Desa
- IST
Jakarta, Viva Jogja - Rizal Bawazier, yang lebih dikenal dengan sebutan RB, resmi bergabung dengan Komisi VI DPR RI.
Komisi ini dikenal sebagai komisi yang membidangi sektor ekonomi, termasuk di antaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi, dan Kementerian BUMN.
Tak hanya itu, Komisi VI juga bermitra dengan lembaga penting seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
Dalam sambutannya setelah resmi dilantik, Rizal Bawazier menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan Icon-Icon Desa di daerah pemilihannya, yaitu Dapil Jawa Tengah X yang meliputi Pekalongan, Pemalang, dan Batang.
Ia menekankan bahwa dengan posisinya di Komisi VI, ia memiliki peluang lebih besar untuk mewujudkan program tersebut.
“Alhamdulillah, sesuai dengan misi kampanye saya waktu itu untuk bagaimana kita bangun Icon-Icon Desa di Dapil saya,” ucapnya penuh semangat.
Membangun Brand Produk Unggulan Desa
RB tak main-main dengan ide Icon-Icon Desa.
Ia menekankan pentingnya membangun brand Produk Unggulan Desa yang bisa dikenal lebih luas.
Hal ini, menurutnya, melibatkan strategi pemasaran yang efektif, desain yang menarik, serta kualitas produk atau jasa yang konsisten.
“Membangun merek ini bukan hanya sekedar menjual produk, tetapi juga memasarkan keunikan dan cerita di balik setiap produk di desa-desa tersebut,” kata Rizal Bawazier.
Lebih dari sekedar produk, produk unggulan desa juga mencakup segala hal yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat desa itu sendiri.
RB menyebut beberapa contoh yang sudah dikenal, seperti desa yang terkenal dengan susu sapi, ayam boiler, hingga desa dengan makanan khas seperti ternak lele dan daging kambing.
Dengan pengemasan yang baik, produk-produk ini lebih mudah dipasarkan dan dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat desa.
Pilar Pengembangan Ekonomi Lokal
Produk unggulan desa, menurut RB, bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga soal membangun ekonomi lokal.
“Produk unggulan desa menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi lokal,” ujarnya.
Produk tersebut bisa menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat identitas desa itu sendiri.
Dengan adanya produk unggulan, desa dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat luar, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian lokal.
Ia juga menambahkan, untuk mewujudkan program ini, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah seperti DPR, dan sektor swasta.
Kolaborasi antara berbagai pihak ini akan memastikan program tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan dampak yang signifikan.
Identitas dan Jati Diri Desa
Rizal Bawazier percaya bahwa produk unggulan desa tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut identitas dan jati diri desa.
Setiap produk yang dihasilkan desa mencerminkan budaya, tradisi, dan keunikan lokal.
“Dalam menggali dan mengembangkan produk unggulan desa, kita tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga membentuk identitas desa yang kuat,” jelas Pak RB.
Produk unggulan bisa menjadi simbol dari keberhasilan desa tersebut dalam mempertahankan tradisi sambil tetap berinovasi.
RB yakin bahwa program ini akan berdampak positif bagi masyarakat desa.
Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap produk unggulan desa berarti mendukung keragaman dan keunikan yang ada di Indonesia.
Setiap desa punya cerita, dan cerita tersebut bisa diceritakan melalui produk yang dihasilkannya.
Mengakhiri pernyataannya, Rizal Bawazier menegaskan komitmennya untuk menjadikan Dapil Jawa Tengah X sebagai pionir dalam pencanangan Icon-Icon Desa.
“InsyaAllah, saya akan perjuangkan khususnya pada Dapil saya sebagai pioneer pencanangan Icon-Icon Desa,” tutupnya.
Harapan besar ini ia bawa untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat di desa-desa tersebut, baik dari segi ekonomi maupun identitas sosial budaya.
Program pencanangan Icon-Icon Desa yang dibawa oleh Rizal Bawazier ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk turut serta menggali potensi produk unggulan yang ada di desa-desa mereka.