Trangsan, Desa Kaya Tak Jauh dari Rumah Jokowi Penghasil Devisa USD 5,7 juta Sejak 96 Tahun

Desa Devisa Trangsan
Sumber :
  • Istimewa

“Tidak seperti perusahaan besar yang memiliki tim risetnya sendiri, para pengrajin memerlukan ‘pengungkit’ untuk melahirkan ide segar pengembangan produknya," jelasnya.

Ketua Koperasi Trangsan Manunggal Jaya Suparji mengungkap, proses produksi kerajinan rotan membutuhkan waktu dan ketelitian. Hal tersebut yang biasanya dihindari perajin jika harus melakukan riset produk terlebih dahulu.

"Poses pembuatan kerajinan rotan yang berkualitas butuh perhatian, waktu, dan ketelitian. Kita memerlukan pendampingan dari mentor yang bisa mengarahkan. Adanya pendampingan dari LPEI sangat kami sambut baik dengan harapan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan skala usaha pengrajin desa ke pasar global,” ucap , 

Kepala Seksi PKC V Bea Cukai Surakarta Agung Setijono menjelaskan, Desa Trangsan telah terbukti meningkatkan kontribusinya terhadap devisa negara dari tahun ke tahun.

"Desa Trangsan menyumbang devisa lebih dari USD 3 juta di tahun 2019, USD 5,4 juta di tahun 2020, dan USD 5,7 juta di tahun 2021. Program Desa Devisa Rotan Sukoharjo ini dapat menjadi batu loncatan bagi Desa Trangsan untuk meningkatkan kontribusi devisanya secara berkelanjutan".

Saat ini, Desa Trangsan memiliki 220 usaha pengrajin kayu rotan yang aktif memproduksi 150 kontainer kerajinan rotan setiap bulannya. Tak tanggung-tanggung, terdapat total 5.000 hingga 

6.000 pekerja berkontribusi dalam kegiatan produksi setiap harinya dan lebih dari 60% penduduk desa adalah kelompok pengrajin.