Mahalini Ibadah Umroh saat Hamil 7 Bulan, Amankah untuk Ibu dan Janinnya?

Artis Mahalini dan rekan-rekannya sebelum umroh
Sumber :
  • VIVA Jogja/intagram/vidialdiano

VIVA Jogja - Belum lama ini, penyanyi terkenal Mahalini Raharja menggelar prosesi tingkeban 7 bulanan atau upacara 7 bulanan kehamilan. Di momen tersebut, Mahalini akhirnya mengumumkan kehamilannya yang tidak terekspos selama ini.

Awal 2025, Satuan Narkoba Polres Tegal Bekuk Tiga Pelaku Kasus Narkoba

Banyak doa mengalir, terlebih Mahalini dan Rizky Febian juga akhirnya resmi menggelar pernikahan ulang pada 27 Desember 2024 setelah perjalanan panjang pernikahannya.

Tak lama setelah upacara tingkeban, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat ini memutuskan pergi umroh dalam kondisi hamil. Momen keberangkatan umroh Mahalini diunggah di akun Instagram Vidi Aldiano.

Ziarah ke Makam Pendiri Bangsa, PDIP Karanganyar Bangkitkan Semangat Perjuangan

Dalam unggahannya, Vidi menyebut beberapa teman yang berangkat umroh bersamanya, yakni Sheila Dara Aisha sang istri, Mahalini dan Rizky Febian, Yura Yunita dan Donne Maula, serta Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar.

Banyak komentar positif dengan nada mendoakan kelancaran ibadah para selebritis tersebut. Dengan posisi Mahalini yang hamil itu, apakah aman untuk melakukan ibadah umroh yang harus naik pesawat dan melakukan perjalanan yang jauh? Pada dasarnya, pergi umroh adalah pengalaman spiritual yang istimewa bagi setiap Muslim, termasuk wanita hamil.

Asuransi Kitabisa Salurkan Santunan ke Ahli Waris di Yogyakarta dan Bogor

Namun, amankah bepergian dengan pesawat saat hamil, terutama untuk perjalanan jauh seperti umroh? Berikut adalah panduan lengkap untuk menjawab pertanyaan ini.

Secara umum, bepergian dengan pesawat sebelum usia kehamilan 36 minggu dianggap aman bagi wanita hamil yang tidak memiliki komplikasi kehamilan. Meski begitu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan terbang.

Dokter mungkin menyarankan untuk tidak terbang jika ibu hamil memiliki kondisi tertentu yang bisa memburuk akibat perjalanan udara atau membutuhkan perawatan darurat.

Contoh kondisi tersebut meliputi:

1. Riwayat keguguran atau pendarahan vagina.

2. Anemia berat.

3. Tekanan darah tinggi atau diabetes yang tidak terkontrol.

4. Pernah mengalami preeklamsia (tekanan darah tinggi dengan protein dalam urine) pada kehamilan sebelumnya.

5. Mengandung bayi kembar atau lebih.

Selain itu, lamanya penerbangan juga bisa memengaruhi keputusan ini, sehingga pastikan untuk memberitahu dokter tentang durasi perjalanan. Beberapa maskapai juga memiliki aturan yang melarang wanita hamil terbang setelah usia kehamilan tertentu, biasanya 36 minggu.

Jika dokter memberikan izin, waktu terbaik untuk bepergian dengan pesawat adalah pada trimester kedua. Pada periode ini, risiko komplikasi kehamilan seperti keguguran atau persalinan prematur lebih rendah dibanding trimester pertama dan ketiga.

Jika ibu hamil memutuskan untuk terbang, perhatikan beberapa tips berikut:

1. Kenakan Sabuk Pengaman: Pastikan sabuk pengaman terpasang dengan aman di bawah perut Anda.

2. Minum Banyak Cairan: Kelembapan rendah di dalam pesawat dapat menyebabkan dehidrasi, jadi pastikan untuk tetap terhidrasi selama perjalanan.

3. Hindari Makanan Berangin: Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gas, seperti brokoli atau minuman bersoda, untuk mencegah rasa tidak nyaman saat di udara.

4. Rencanakan Perawatan Medis: Bawa dokumen medis dan obat-obatan yang diperlukan. Ini penting jika Anda membutuhkan perawatan darurat selama perjalanan.

5. Gerakkan Tubuh Secara Teratur: Risiko penggumpalan darah (trombosis vena) meningkat selama kehamilan. Bangun dan berjalan di lorong pesawat setiap jam, atau lakukan peregangan kaki di kursi.

Mengenakan kaus kaki kompresi juga dapat membantu. 

Dalam Islam, wanita hamil tidak dilarang untuk melaksanakan umroh.

Bahkan, ada riwayat dari Sunnah yang menyebutkan Asma binti Umays, istri dari Hazrat Abu Bakar, menunaikan Haji bersama Nabi Muhammad saat kehamilannya sudah mendekati waktu persalinan. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

- Jaga Sirkulasi Darah

- Gunakan kaus kaki kompresi dan bergerak secara berkala selama penerbangan untuk menjaga sirkulasi darah tetap optimal.

- Bawa Pakaian Nyaman - Gunakan pakaian longgar berbahan katun dan sepatu yang nyaman karena Anda akan banyak berjalan.

- Bawa Obat-Obatan Penting

- Selalu bawa obat-obatan yang diperlukan serta resep dokter untuk berjaga-jaga jika Anda membutuhkan perawatan selama perjalanan.

- Istirahat yang Cukup - Dengarkan tubuh Anda dan istirahat kapan pun diperlukan. Rencanakan perjalanan dengan waktu istirahat yang cukup.

- Tetap Terhidrasi - Pastikan Anda membawa air minum selama perjalanan, terutama karena umroh melibatkan banyak aktivitas fisik seperti berjalan.

- Waspadai Keramaian Terakhir, jika Anda bepergian saat musim puncak, bersiaplah menghadapi keramaian. Jaga jarak dari kerumunan untuk menghindari risiko terdorong.