Kabar Gembira bagi Buruh Rokok Kudus, Pemerintah Kucurkan BLT Rp268 Miliar

BLT Buruh Rokok Kudus
Sumber :
  • Arif/Viva Jogja

KUDUS, VIVA Jogja- Jumlah penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) cukai di Kabupaten Kudus Jawa Tengah terus bertambah pada tahun 2025. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan pertumbuhan jumlah buruh rokok di Kota Kretek.

Libur Sekolah Sebulan saat Ramadan Batal, Disdikpora Kudus Siapkan Hal Ini

Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP RTMM SPSI) Kudus, Suba’an Abdul Rahman mengatakan, Kabupaten Kudus diperkirakan mendapat alokasi BLT cukai sebesar Rp268 Miliar pada tahun 2025.

Menurut Subaan, besaran alokasi BLT cukai bagi buruh rokok di Kudus terungkap saat rapat bersama Pemprov Jateng yang melibatkan  Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.  

UMK Poles Kualitas Tenaga Pendidiknya, 15 Dosen Diangkat Lektor Kepala dan Guru Besar

“Dari hasil rapat yang kami hadiri di Hotel Atria Magelang, Kudus akan mendapatkan dana BLT cukai sekitar Rp268 miliar. Dari jumlah tersebut, 30 persen dialokasikan khusus untuk BLT buruh rokok,” ujar Suba’an yang ditemui Kamis 23 Januari 2025.

Suba

Photo :
  • Arif/Viva Jogja
Strategi LPPM UMK Ciptakan Pebisnis Baru di Kudus Melalui Inkubator Bisnis

Subaan mengaku bahwa pembahasan teknis terkait distribusi dana BLT cukai dilanjutkan saat rapat tingkat karisidenan di Kabupaten Jepara.

“Kami mengirimkan beberapa perwakilan untuk menghadiri rapat di Jepara. Disana akan dibahas penerapannya, termasuk jumlah penerima dan nominal yang akan diterima per buruh,” terang Subaan yang juga karyawan PT. Djarum Kudus ini.

Suba’an menambahkan, jumlah penerima BLT cukai di Kudus terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2024 lalu, jumlah penerima BLT mencapai 100 ribu orang. 

“Namun tahun 2025, kami yakin jumlah penerimanya akan lebih besar. Sebab mengingat banyaknya perusahaan rokok baru yang muncul di Kudus,” imbuhnya.

Subaan menyebut bahwa saat ini Kudus menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan industri rokok tertinggi di Indonesia. Kondisi itu ditandai dengan banyaknya pembukaan lowongan kerja di sector rokok.

“Kami berharap semua buruh rokok baik yang lama maupun baru di Kudus, bisa mendapatkan haknya melalui BLT cukai tahun ini,” tukasnya.

Sedangkan teknis pencairan BLT cukai, imbuh Suba’an, dana BLT cukai disalurkan dalam empat kali tahap. Setiap tahap pencairan, nominalnya Rp300 ribu per buruh. 

“Namun keputusan final terkait jadwal pencairan BLT dan jumlah penerimanya, ditentukan setelah rapat tingkat provinsi di Jepara,” jelasnya.

Suba’an juga menambahkan, dana BLT bagi sebagian buruh rokok di Kudus dibantu oleh alokasi anggaran dari Pemprov Jateng.

“Tahun 2024 lalu, BLT cukai bagi 33 ribu buruh di Kudus dikover oleh anggaran provinsi.  Untuk tahun 2025, jumlah ini mungkin akan bertambah,” terangnya.

 Suba’an menegaskan pentingnya alokasi dana sebesar 30% dari total pendapatan cukai untuk buruh rokok. Karena itu, pihaknya terus memperjuangkan hak para buruh, agar dana itu  bisa digunakan bagi buruh yang membutuhkan.

Selain ribuan buruh rokok, pemerintah juga akan memperluas cakupan penerima BLT cukai yakni petani cengkeh pada tahun anggaran 2025.

Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika alokasi dana BLT cukai untuk buruh rokok berkurang. Selain itu, pihaknya ingin memastikan kesejahteraan buruh rokok tetap terjaga.