Banjir Berdampak Serapan Gabah, 60 Ribu Hektar Sawah Terendam di Jateng

Petani di Jawa Tengah siap panen antara Februari hingga April.
Sumber :
  • hms

“Namun, petani juga kami minta tetap siapkan gabah dan beras yang berkualitas,” pinta Nana.

Sedimentasi Parah Pemicu Banjir, PUPR Kucurkan 1,1 Triliun Normalisasi Sungai Wulan Kudus

Tidak hanya itu, Nana meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi), mempersiapkan minimal 20 persen dari hasil produksi yang akan dibeli oleh Bulog.

Kemudian pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah bersama Kodam IV/ Diponegoro,  selanjutnya  juga diminta melakukan pendampingan dalam pelaksanaan penyerapan gabah dan beras.

Nestapa Suripah asal Kudus, Berjuang Melawan Penyakit Lupus di Tengah Lilitan Kemiskinan Akut

Dalam pengoptimalan penyimpanan hasil serapan, Nana menginstruksikan Disperindag provinsi dan kabupaten/ kota agar membantu Bulog, dengan mendayagunakan gudang yang telah ada.

Dan yang tak kalah penting, PJ Gubernur Jateng ini juga minta stakeholder terkait bersinergi membina petani pada saat panen, agar gabah dan beras yang dihasilkan tetap berkualitas.

Empat Wajah Baru Warnai Wakil Rektor, Wujudkan Universitas Muria Kudus Unggul dan Berkualitas

Di lain sisi, Kepala Kanwil Bulog Jateng, Sopran Kennedy menambahkan, target serapan pada 2025 meningkat 400 persen dari tahun sebelumnya. Dalam upaya menuntaskan serapan hasil produksi petani sebanyak 532 ribu ton, pihaknya menyiapkan gudang penyimpanan berkapasitas 75 ribu ton.

Untuk mengatasi kekurangan gudang penyimpanan, sejumlah strategi telah disiapkan. Pihak Bulog akan kerja sama dengan gudang filial, baik sistem sewa atau pinjam pakai.

Halaman Selanjutnya
img_title