Gebrakan Gerakan Pangan Murah di Kudus, Lima Ton Beras Ludes 2 Jam Diserbu Warga

Masyarakat antusias membeli beras di pasar murah Kudus.
Sumber :
  • arif

KUDUS, VIVAJogja –Beras dan gula yang diperdagangkan di pasar murah inisiasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, menjadi komoditi incaran masyarakat di Kota Kretek. Selain ada selisih harga dipasaran, juga kualitas beras juga bagus. 

Tinggal 3 Bulan Lagi, Jembatan 70 Miliar Karangsambung Kudus Tuntas

Sebanyak 5,5 ton beras yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, langsung ludes diserbu pembeli, Jumat pagi (7/3/2025). 

“Komoditi yang diserbu warga adalah beras dan gula. Sebab selisih harga dipasaran berkisar antara 2 hingga 3 ribu rupiah,"  ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Didik Tri Prasetiyo.

Sam’ani Bangun RS Internasional, Persaingan Layanan Kesehatan Makin Kompetitif

Didik menyebut, pihak Bulog menyediakan 2 ton beras dan Gerakan Pangan Murah (GPM) menyediakan 3,5 ton beras. Masyarakat dari berbagai wilayah di Kudus antre sejak pukul 06.30 WIB. 

“Warga sengaja datang untuk membeli beras di GPM. Mereka antusias dan banyak yang dari sekitar Kecamatan Kota dan dari kecamatan lain," ucap Didik.

Bukber dan Ngabuburit Seru di MVR Kudus, Makan Lezat Hemat Plus Free Wahana Anak

Antusias GPM di halaman dinas setempat yang berada di kompleks perkantoran Mejobo Kudus, pun memantik rasa penasaran Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris. Samani bersama Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton, mendatangi arena pasar murah tersebut. 

Harga di pasar murah terdapat selisih harga dibanding dipasaran

Photo :
  • arif

"Alhamdulillah, antusias warga bagus. Di sini sudah kami cek harganya masih di bawah standar harga pasar," terang Sam'ani usai berkeliling memantau harga sembako di stand-stand pedagang yang ada.

Sam’ani menyebut, Gerakan Pasar Murah segera digelar 3 kali selama bulan Ramadan. Yakni Minggu pertama di halaman Dinas Pertanian dan Pangan, minggu kedua di halaman Kantor Kecamatan Kaliwungu dan minggu ketiga di halaman Kantor Kecamatan Jekulo. 

“Pelaksanaan pasar murah sudah dipertimbangkan, sehingga tidak mengganggu pasar lainnya. Sudah dikomunikasikan biar tidak terlalu banyak, sehingga pasar lain tidak terganggu," terang Samani.

Meskipun ada kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pada beberapa komoditas, kata Samani, namun kondisi itu masih dinilai normal. Terlebih permintaan masyarakat untuk persiapan lebaran juga meningkat.

Pihaknya juga mengantisipasi inflasi pada bulan Maret, setelah pada Februari lalu mengalami deflasi. Sebab terjadi kenaikan harga dan kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Sebagai informasi, deflasi bulan lalu disebabkan adanya diskon token listrik.

Harga di pasar murah terdapat selisih harga dibanding dipasaran

Photo :
  • arif

"Kami mengantisipasi inflasi, karena memang kebutuhan dan permintaan masyarakat yang meningkat. Tapi kami pastikan stok sembako aman," jelasnya.

Di sisi lain, Nila, salah satu warga Desa Klaling, Kecamatan Jekulo Kudus, mengaku sengaja datang untuk membeli sembako dengan harga murah. Ia membeli beras, gula dan telur untuk kebutuhan makan sehari-hari. Menurut Nila, ada selisih harga beras dan gula sekitar 2 ribu rupiah lebih murah daripada di pasar.

"Harga sembako di pasar saat Ramadan kebanyakan mengalami kenaikan. Alhamdulillah tadi beli beras, telur, dan minyak harganya lebih murah," tandasnya.