Gandeng Perhutani dan Dinas Pertanian, Polres Pemalang Tanam Jagung Sistem Tumpangsari 2,7 Hektare
- IST
PEMALANG, VIVA Jogja – Polres Pemalang menjalin kerja sama strategis dengan Dinas Pertanian dan Perhutani dalam program penanaman jagung sistem tumpangsari di lahan seluas 2,7 hektar milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang.
Program ini digelar di Desa Pegongsoran, Pemalang, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Bupati Pemalang yang baru saja dilantik, Anom Widiyantoro, turut hadir dalam kegiatan ini bersama Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo.
Dalam sambutannya, Kapolres Pemalang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
“Dengan semangat gotong royong, mari kita bersama-sama mendukung program ini untuk membangun kemandirian pangan. Sehingga ke depan, Kabupaten Pemalang dapat menjadi salah satu lumbung pangan yang berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional,” ujar AKBP Eko Sunaryo.
Menurut Kapolres Pemalang, kerja sama dan sinergi berbagai pihak menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Pemalang.
Penanaman jagung dengan sistem tumpangsari bukan sekadar strategi meningkatkan hasil produksi pertanian, tetapi juga bagian dari inovasi dalam sektor pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kapolres Pemalang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Polres Pemalang dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan motivasi kepada masyarakat agar terus melakukan inovasi di sektor pertanian. Pertanian merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok tani dan tokoh masyarakat setempat.
Dengan adanya dukungan dari Dinas Pertanian dan Perhutani, diharapkan lahan yang sebelumnya kurang produktif bisa dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Suparno, menyampaikan bahwa sistem tumpangsari merupakan solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian.
“Dengan sistem ini, petani bisa memaksimalkan hasil panen dari lahan yang sama tanpa harus menunggu satu musim penuh,” ujarnya.
Perum Perhutani KPH Pemalang juga mendukung penuh inisiatif ini.
Kepala KPH Pemalang, Haryono, menyebutkan bahwa pemanfaatan lahan hutan produksi untuk pertanian tumpangsari dapat memberikan manfaat ganda, baik dari segi ekonomi maupun ekologi.
“Kami berharap, program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan lahan secara berkelanjutan,” katanya.
Dengan adanya kerja sama lintas sektor ini, diharapkan masyarakat bisa lebih aktif dalam mengembangkan pertanian berbasis inovasi.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat Kabupaten Pemalang dan sekitarnya.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dalam pernyataannya menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Langkah ini harus terus dijaga dan ditingkatkan agar Pemalang dapat menjadi daerah yang mandiri dalam sektor pangan dan pertanian,” ungkapnya.
Dengan dukungan semua pihak, harapan untuk menjadikan Pemalang sebagai daerah yang mandiri dan tangguh dalam ketahanan pangan bukanlah mimpi, melainkan target nyata yang bisa dicapai.