Sanggup Bangun Sekolah Rakyat di Bumi Kartini, Bupati Jepara Sediakan Lahan Seluas Ini
- arif
JEPARA, VIVAJogja - Lahan seluas 5 hektare kini disiapkan untuk membangun sekolah rakyat di Kabupaten Jepara. Kehadiran program sekolah gratis jenjang SD hingga SMA di Bumi Kartini, untuk mendukung progam yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Kesanggupan itu diungkapkan Bupati Jepara, Witiarso Utomo, usai mengikuti rapat koordinasi dan sosialisasi pembentukan sekolah rakyat di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis (13/3/2025).
Dalam rapat koordinasi ini, dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Bupati atau Walikota Kota di Provinsi Jateng.
"Prinsipnya kita mendukung penuh (Sekolah Gratis), karena ini juga positif untuk masyarakat Jepara," ujar Witiarso yang didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Jepara, Edy Marwoto.
Bupati Witiarso Utomo dukung sekolah rakyat di Jepara kepada Mensos
- arif
Sedangkan opsi lahan yang disiapkan Pemkab Jepara, kata Wiwit, berada di kawasan Kecamatan Pakisaji. Aset daerah itu rencananya dimaksimalkan untuk Sekolah Rakyat mulai dari jenjang SD hingga SMA.
“Kami juga memiliki opsi lainnya. Yakni memaksimalkan aset gedung sekolah yang sudah ada. Nanti kita pilih opsi yang terbaik. Kita sinergikan juga dengan pusat dan provinsi," terang Witiarso.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, sasaran utama Sekolah Rakyat adalah calon siswa dari keluarga miskin ekstrem atau dari keluarga rentan kemiskinan. Jika sudah beroperasi, maka Sekolah Rakyat bersifat gratis.
"Kita segera lakukan identifikasi lahan. Rencananya, pembangunan sekolah maupun revitalisasi gedung untuk sekolah dilakukan pada tahun 2025 ini. Adapun pendanaannya berasal APBN," kata Luthfi.
Lutfi mengakui, untuk menyiapkan lahan guna membangun sekolah tidaklah mudah. Sebab, luas lahan yang harus disiapkan sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebanyak 5 hingga 10 hekter.
Pemprov Jateng mendukung penuh program tersebut. Sebab hingga kini, masih ditemukan banyak warga yang putus sekolah. Bahkan, masih ada banyak gedung sekolah di Jateng yang perlu dilakukan perbaikan.
“Sekolah Rakyat ini berperan besar dalam memotong mata rantai kemiskinan di Jateng melalui sektor pendidikan. Sebagai catatan, angka kemiskinan di Jateng masih di angka 9,58 persen,” tukasnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, program sekolah rakyat mulai dijalankan pada tahun ajaran 2025/2026. Untuk tahap awal, akan dimulai dari aset-aset milik Kemensos sebagai lokasi sekolahnya.
“Sistem sekolah ini modelnya boarding school (asrama). Kurikulum yang digunakan sebagaimana sekolah unggulan, namun penekanannya adalah pendidikan karakter,” tutur Saiful.
Terkait lahan yang disediakan Pemprov maupun Pemkab, ia belum bisa mengatakan status kedepannya. Ketentuannya masih menunggu finalisasi.
"Seminggu yang akan datang, akan diketahui berapa dari Jateng yang sudah siap. Bisa dalam bentuk gedung yang direvitalisasi atau tanah. Kami tunggu usulan sampai 21 Maret (2025)," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.