Warga Minta Agustin Iswar Bangun Akses Langsung ke Bandara Ahmad Yani

Agustina Wilujeng saat selfie dengan para pendukungnya
Sumber :
  • VIVA Jogja/ist

Semarang, VIVA Jogja - Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang Agustina - Iswar (Jaguar) mengenang betapa wilayah Kelurahan Panggung Lor Kecamatan Semarang Utara pernah menjadi primadona investasi namun sempat surut karena permasalahan lingkungan seperti banjir.

Bertemu 700 Supir Feeder dan Trans Semarang, Agustin Iswar Janjikan Tambah Armada dan Insentif

Namun seiring pemerintahan berjalan di tangan Hendrar Prihadi (Hendi) dan Hevearita G Rahayu (Ita) sebagai Walikota Semarang kurang lebih 10 tahun terakhir, Panggung Lor kembali tertata dan mulai dimasuki investor kembali.

Salah satu sosok yang membantu Hendi dan Ita menata infrastruktur dan menanggulangi banjir di wilayah tersebut adalah Iswar Aminuddin yang pernah menjadi Kepala Dinas Bina Marga (sekarang DPU) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang.

Selalu Minta Saran ke Ulama dan Sesepuh, Sikap Agustin-Iswar Tuai Pujian MUI Jateng

Penuturan itu dikatakan oleh Agustina Wilujeng yang menjadi Calon Walikota Semarang pada Jumat malam (11/10).

Oleh karena itulah Agustina mantap berpasangan dengan Iswar karena kemampuannya dalam merencanakan tata ruang perkotaan dan mengatasi permasalahan lingkungan.

Coblosan, Nelayan Sepakat Tidak Melaut Demi Menangkan Agustin-Iswar

"Yang tahu panggung lor, dulu pernah jadi primadona lalu jatuh ditinggal warganya karena sering banjir dan sekarang kembali maju, tertib, bersih, dan nilai investasinya meningkat," ujar Agustina di hadapan warga Panggung Lor.

"Perubahan ini ya mestinya kita berterimakasih kepada Mas Hendi dan Mbak Ita yang jadi walikota. Tapi tentu saja yang membantu mereka berdua kan Pak Iswar yang pernah jadi Kepala Dinas PU (dulu Bina Marga) dan Sekda (Kota Semarang)," tutur Agustina.

Iswar sendiri mengatakan menata daerah yang punya problem lingkungan memang tidak mudah. Namun didukung oleh kekompakan warga, masalah tersebut bisa diatasi.

Bahkan Panggung Lor pernah mendapatkan penghargaan sebagai wilayah kelurahan yang bisa menata ruang.

"Dulu Panggung Lor pernah ikut lomba dan juara. Artinya warga Panggung Lor sudah berhasil dalam bergotong royong memajukan wilayah anda sendiri," tutur Iswar.

Sejak 10 tahun terakhir, ujar Iswar, saat Hendi dan Mbak Ita memimpin, Tanah Mas dan wilayah sekitar Panggung Lor jadi prioritas Pemkot Semarang.

Meskipun perkembangannya terlihat signifikan, Iswar mengaku masih ada pekerjaan rumah yaitu renovasi Pasar Panggung.

Selain itu dirinya juga ingin segera menyelesaikan persoalan PKL di Jalan Hasanuddin yang ingin kembali masuk ke pasar.

"Panggung Lor adalah salah satu kawasan wisata kuliner dengan tingkat transaksi yang tinggi tiap harinya. Maka PKL-PKL itu harus kita perhatikan dan kita tata supaya meningkatkan pendapatan warga serta PAD," tandasnya.

Selain itu, makin padatnya penduduk di Panggung Lor juga memunculkan satu gagasan baru yakni penambahan akses transportasi dan lalu lintas untuk memudahkan pergerakan penduduk.

Akses-akses ke berbagai objek vital seperti pelabuhan, bandara, dan stasiun perlu dibangun mengingat ruas jalan yang sudah sangat pada karena bertambahnya kendaraan pribadi.

Salah satu gagasan prioritas Jaguar adalah membangun jembatan di Banjir Kanal Barat (BKB) yang langsung menghubungkan Semarang Barat, Semarang Utara, dan Semarang Tengah yang selama ini menjadi pusat ekonomi Semarang.

Dikatakan oleh Iswar, jembatan tersebut akan dibangun dengan membuat akses dari Jalan Hasanuddin, Kali Mas, Panggung Mas, Pasir Mas Raya, Kokrosono, dan kemudian jembatan akan terbentang langsung menuju tikungan Madukoro yang menuju ke Bandara Ahmad Yani.

"Kami juga berencana jika ada anggaran yang memadai, akan membangun jembatan langsung menuju ke Bandara Ahmad Yani melalui sungai Banjir Kanal Barat dengan bantuan pemerintah pusat," tuturnya.

Kemudian Iswar menjelaskan fungsi dana 25 juta per tahun untuk RT adalah salah satunya untuk mengurangi beban atau ribetnya menagih iuran karena sulitnya waktu bertemu antara petugas pungut iuran lingkungan dan warganya yang sibuk bekerja.