Jadi Sutradara Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, Hanung Bramantyo Siap dengan Segala Konsekuensinya

pemeran dan tim produksi Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa
Sumber :
  • cahyo edi

Jogja –Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo diputar di Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF) di Empire XXI. Film ini diadaptasi dari sebuah novel karya Muhidin M. Dahlan berjudul Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur.

Dapat Dana Keistimewaan, 6 Film Karya Sineas Yogya Diputar Serentak

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ini di produksi oleh MVP Pictures dan di Produseri oleh Raam Punjabi ini menggandeng sejumlah artis seperti Aghniny Haque (kiran) Djenar Maesa Ayu (Ami), Doni Damara (Tomo), Nugietrilogy (Alim Suganda), Andri Mashadi (Da'rul) dan Samo Rafael (Hudan).

Hanung membeberkan lewat film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ini dirinya menyoroti sejumlah kasus pelecehan seksual yang terjadi belakangan ini terutama yang terjadi di pondok pesantren.

Sarat Filosofis dan Budaya, Keraton Jogjakarta Gelar Labuhan Parangkusumo

Hanung menuturkan bagaimana sosok yang dihormati sebagai pemuka agama dengan diberi julukan Kiai ataupun ustad ternyata justru melakukan pelecehan seksual kepada santrinya.

“Selain persoalan konflik politik, ada beberapa hal yang mendasari bahwa film ini bisa menjadi kritik terhadap kondisi saat ini. Misalnya ada berita oknum ustaz melakukan pencabulan," kata Hanung.

Wisatawan Tak  Lagi Was-was,  Akses ke Nepal Van Java Makin Mulus

"Ini (pesantren) kita anggap tempat suci namun terjadi pelecehan. Saya tidak melihat secara langsung, tetapi saya bertemu dengan aktivis melakukan pendampingan terhadap korbannya,” sambung Hanung.

Hanung menuturkan lewat film itu, dirinya mencoba mengarahkan kemarahan itu kepada Tuhan namun tidak bisa terealisasikan karena semua jawabannya tetap kembali ke Tuhan. 

Hanung tak menampik film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa itu berpotensi memunculkan kritik maupun protes dari masyarakat. Ia pun siap dengan berbagai hal tersebut karena memang ada pesan penting yang perlu disampaikan terutama berkaitan dengan kepedulian terhadap pencegahan keker

“Ini sebuah ujung kemarahan kepada Tuhan tetapi kita tidak bisa merealisasikan kemarahan itu. Kembali, apakah saya siap? Saya tidak pernah membayangkan membuat film masuk pengadilan, seperti saat film Soekarno. Saya sendirian, tidak asosiasi yang membela. Berhadapan dengan warganet, sampai pengadilan,” terang Hanung.

Sementara itu Aghniy yang menjadi sosok Kiran dalam film ini mengaku antusias ketika mendapatkan tawaran bermain di film tersebut. Aghniy mengaku sempat galau ketika berusaha memerankan film yang dari sisi pertanyaan sudah menimbulkan pertanyaan. 

“Karena aku tidak pernah protes ke Tuhan. Sempat berpikir yang saya perankan sudah mirip Kiran belum. Beberapa kali saya konsultasi soal ini ke Mas Hanung,” tutup Aghniy.