Sarat Filosofis dan Budaya, Keraton Jogjakarta Gelar Labuhan Parangkusumo

Tradisi Labuhan Parangkusumo digelar di pantai Parangkusumo Bantul.
Sumber :
  • IST

JOGJAKARTA, VIVA Jogja- Hajat Dalem Labuhan Parangkusumo, tradisi Keraton Yogyakarta pada Tingalan Jumenengan Dalem (Ulang Tahun Kenaikan Takhta) Sri Sultan Hamengku Buwono X, kembali digelar di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul.

Sultan HB X Minta KONI DIY Tingkatkan Prestasi PON 2028

Tradisi Labuhan Parangkusumo menjadi bagian tak terpisahkan yang melibatkan sakralnya ritual sarat makna akan budaya dan tradisi.

Labuhan Parangkusumo digelar di penghujung Januari 2025, bertepatan dengan Tingalan Jumenengan Dalem ke-36 Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Satu Wisatawan terseret Arus di Pantai Parangtritis Belum Ditemukan

Diadakan rutin setiap tahun pada bulan ruwah, labuhan ini menjadi puncak Tingalan Jumenengan Dalem JE 1985/2025. Sebelumnya acara telah dibuka dengan prosesi Ngebluk 27 Januari 2025.

Selanjutnya tradisi Ngapem dan Sugengan Tingalan Jumenengan Dalem 29 Januari 2025.

Pengukuhan Pengurus Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan DIY

Puncak acara ditutup dengan labuhan di tiga tempat, yaitu Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu. 

“Labuhan memiliki berbagai fungsi yang sangat filosofis. Fungsi tersebut diantaranya sebagai permohonan dan ucapan terima kasih atas apa yang sudah alam berikan,” ujar Miyarto, pegiat budaya sekaligus abdi dalem Keraton Jogjakarta. 

Halaman Selanjutnya
img_title