Ada Kemiripan Wayang dan Pilkada 2024? Ini Kata Sekjen MPR RI di Batang
Batang, Viva Jogja - Banyak makna serta pelajaran yang bisa diambil dari pagelaran wayang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Siti Fauziah.
Ia menyebut jika pemain, dalang, dan sinden tidak bekerja sama, maka pagelaran wayang tidak akan bisa berjalan dengan baik.
"Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu saling mendukung dan menjaga kerukunan. Terlebih lagi, menjelang Pilkada 2024, kita harus memastikan bahwa kerukunan dan kekompakan di antara masyarakat tetap terjaga," katanya Senin 16 September 2024.
Ia menyampaikan itu di sela-sela pertunjukkan wayang MPR RI yang digelar di Desa Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.
Titik, sapaan akrabnya menyebut wayang bukan sekadar pertunjukan seni tradisional.
Tapi juga sebagai cerminan nilai-nilai Pancasila yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
"Ada nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam lakon dan cerita wayang. Oleh karena itu, melestarikan wayang berarti juga melestarikan nilai-nilai luhur bangsa kita," ujar Siti Fauziah.
Ia berharap masyarakat mengambil hikmah dari filosofi wayang yang menekankan pentingnya kebersamaan dan keharmonisan.
Desa Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal, Batang, dipilih sebagai lokasi pagelaran wayang kali ini bukan tanpa alasan.
Antusiasme masyarakat terhadap kesenian wayang dan pelestarian budaya membuat desa ini menjadi tempat yang tepat untuk menggelar acara tersebut.
Pagelaran wayang di Gringgingsari kali ini juga memiliki makna yang lebih dalam, mengingat ini adalah pagelaran pertama yang diadakan setelah pandemi COVID-19.