PKPM UMUKA Solo: Inovasi Mahasiswa untuk Masyarakat Jumantono
- Ist/VIVA Jogja
KARANGANYAR, VIVA Jogja - Puluhan siswa Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) Solo mulai menjalani Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di wilayah Jumantono, Karanganyar.
Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat.
Mereka ditempatkan dibeberapa desa di Jumantono. Seperti desa Ngunut, Kebak, Sedayu, Genengan, Sukosari, Tugu, Sambirejo, dan Blorong.
Tarwanto selaku koordinator kecamatan yang juga mahasiswa UMUKA Solo jelaskan bertempat di Islamic Center Muhammadiyah Usman Bin Affan mereka mengadakan kegiatan gelar Karya. Dengan membuat produk inovasi yang berkolaborasi dengan masyarakat.
Dimana dalam acara tesebut ada presentasi gelar karya oleh mahasiswa dengan membawa produk sample inovasi yang dipamerkan disertai penjelasan singkatnya.
"Ada beberapa produk inovasi mahasiswa PKPM UMUKA Solo. Misalkan dari desa Sukosari dan Tugu memamerkan produk Chiken Nugget," jelasnya, Minggu (23/2).
Kemudian dari kelompok mahasiswa di desa Kebak dan Sambirejo memamerkanMikro Organisme Lokal, selanjutnya desa Blorong dengan UMB atau permen ternak.
"Sedangkan dari desa Genengan dengan serbuk sari jahe, desa sedayu dengan abon telur. Ngunut dengan pupuk fermentasinya," lanjutnya.
Terpisah Kepala LPPM UMUKA, Burhan Efendi menambahkan puluhan siswa Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) mulai menjalani Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Jumantono, Karanganyar.
PKPM atau praktik kerja pengabdian masyarakat D3 Produksi Ternak UMUKA Solo dilaksanakan selama 30 hari di mulai 5 Februari 2025 – 7 Maret 2025.
"Mata kuliah ini dimasukkan pada mata kuliah yang harus ditempuh pada semester VI," terangnya.
Sesuai Buku Panduan Program Studi Produksi Ternak bahwa PKPM dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mampu mengimplementasikan kompetensinya secara langsung dimasyarakat.
Oleh karena itu bentuk PKPM adalah berupa Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM). Pada mata kuliah intra kurikuler ini mahasiswa ditempatkan di daerah-daerah pedesaan (di desa) dalam waktu tertentu untuk melakukan praktek kerja berupa pengabdian kepada masyarakat.
"Sebelum terjun ke desa, para mahasiswa telah memiliki cukup bekal ilmu berupa pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dari kuliah," jelasnya lebih lanjut.
Dimana semua mahasiswa dipersiapkan lebih dahulu dalam berbagai pengetahuan dan ketrampilan terapan di bidang peternakan.
Sehingg para mahasiswa mempunyai kemampuan untuk ikut memecahkan problematika yang dihadapi masyarakat pedesaan, khususnya di bidang peternakan.
Sedangkan jenis pengabdian masyarakat pada PKPM ini, disusun dalam bentuk program kegiatan yang didasarkan pada potensi dan permasalahan suatu wilayah tertentu (di desa) yang diidentifikasi dari hasil pengumpulan data-data dari berbagai sumber. Program kegiatan yang akan dilaksanakan, harus disetujui oleh Kepala Desa dan Pembimbing.
"Baik itu investigasi, keterangan dari Camat/Kepala Desa, Petugas Operasional Peternakan, Penyuluh Lapangan, Kelompok Tani/Ternak, Karang Taruna, Tokoh masyarakat, peternak, dan lain-lain," pungkasnya.