Balai Bahasa DIY Gelar Festival Tunas Bahsa Ibu 2024

Penerima penghargan litersi Bahasa Jawa dari Balai Bahasa DIY
Sumber :
  • Istimewa

Jogja, VIVA Jogja – Balai Bahasa DI Yogyakarta menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024 dalam rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dengan tema  Ngundhuh Wohing Basa Jawa”, yang berarti  ‘memetik buah atas bahasa Jawa’ di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Museum Benteng Vredeburg, Sabtu (16/11/2024) petang.

BMW Astra Beri Promo Khusus Diskon Suku Cadang Bagi Pengguna BMW Sasis F Series

Kepala Balai Bahasa DIY, Dra Dwi Pratiwi menerangkan, acara ini bermaksud menjadikan bahasa daerah (Jawa) sebagai penguat karakter bangsa dan penguat ikatan nasionalisme serta menciptakan kesadaran kolektif dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia.

Dihadiri 1.200 peserta, Balai Bahasa DIY bersinergi dengan Pemda DIY untuk pemeliharaan dan pengembangan bahasa, sastra, dan aksara Jawa, sesuai dengan Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2021, Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013, dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 43 Tahun 2023, yang diwujudkan dalam serangkaian program koordinasi antarinstansi, penyusunan modul, pelatihan guru utama, pendampingan dan pengimbasan secara berjenjang.

e-Conomy SEA 2024: Gross Merchandise Value Indonesia terbesar di Asia Tenggara

“Dengan tema ini diharapkan menjadi cara dalam, pengembangan, pembinaan, serta pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa dapat diwujudkan,” paparnya.

Festival Tunas Bahasa Ibu  merupakan salah satu rangkaian dari program besar Revitalisasi Bahasa Daerah (RBI) yang telah dicanangkan pemerintah melalui Merdeka Belajar Episode Ke-17. Program Revitalisasi Bahasa Daerah dilaksanakan dalam rangka membina, mengembangkan, dan melestarikan bahasa-bahasa daerah di seluruh wilayah tanah air, dan ingin mendorong masyarakat untuk lebih menghargai bahasa daerah (Jawa) dan menjadikan bahasa daerah sebagai sarana memperkuat ikatan antar-komunitas serta melestarikan bahasa Jawa sebagai warisan budaya bangsa.

UGM Menjawab Tudingan Plagiasi dalam Buku Karya Sri Margana dkk

Acara ini dihadiri K.R.T. Rinto Isworo (Panghageng Kalih Kawedanan Widyabudaya Karaton Ngayogyakarto Hadiningrat) yang mewakili GKR Hemas, Sekretaris Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Beny Suharsono, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, pembacaan geguritan (puisi Jawa) oleh sastrawan Krisna Miharja dan pementasan teatrikal gurit guru “Parubajra”, juga pembacaan crita cekak (cerita pendek) oleh sastrawan Landung Simatupang, pertunjukan musik Ekstravagongso, dan peluncuran buku hasil Kemah Cerkak. Selain itu, pada sesi ini akan diserahkan penghargaan bagi pemenang.

Pada kesempatan ini juga digelar berbagai lomba antara lain, lomba Maos Aksara Jawa dan Lomba Musikalisasi Gurit dan Kemah Cerkak. FTBI merupakan bentuk apresiasi dan selebrasi dari rangkaian kegiatan RBD. Balai Bahasa yang sebelumnya juga menggelar dua mata lomba, yakni Lomba Maos Aksara Jawa dan Lomba Musikalisasi Gurit Jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Lomba Maos Aksara Jawa dilaksanakan pada tanggal 23–24 Oktober 2024 lalu.

Halaman Selanjutnya
img_title