Bertemu Komunitas Nusantara Sleman, Harda-Danang Jawab Keresahan Masyarakat
- Istimewa
Jogja, VIVA Jogja – Bersama Komunitas Nusantara Sleman, pasangan calon Bupati-wakil bupati Sleman nomer urut 2, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa memaparkan visi-misinya yang akan diterapkan dalam kepemerintahannya kelak jika masyarakat mempecayakan mereka untuk menjadi pilot dan co pilot Kabupaten Sleman ini.
Salah satunya adalah program satu (1) keluarga miskin, satu sarjana. Harda Kiswaya dan Danang Maharsa yang datang untuk memenuhi undangan silaturahmi dengan Komunitas Nusantara Sleman. Persisnya di Resto dan Radio Sasando, Sleman itu, menjabarkan bahwa Harda-Danang akan serius merealisasikan program “1 keluarga miskin, 1 sarjana”.
“Kami memahami salah satu cara mengurangi kemiskinan adalah dengan pendidikan. Kami sudah sowan dengan beberapa perguruan tinggi untuk menyambut program ini dan sambutannya luar biasa,” papar Harda di hadapan Komunitas Nusantara Sleman, salah satu komunitas yang besar dan dinamis di Sleman dan merangkul 16 komunitas di bawahnya.
Namun, Harda menekankan bahwa program itu tetap sesuai aturan dan bersyarat, yakni sudah diterima universitas dahulu. “Nanti kami akan mendukung untuk membayar UKT. Pemda Sleman nantinya siap melaksanakan program kami,” tegasnya.
Harda Kiswaya lantas membeberkan visi misinya terkait pelayanan publik. Dia akan memperbaikinya dan membuatnya lebih mudah. Dalam kesempatan itu, Harda juga berjanji akan membereskan masalah sampah, pertanian, dan jalan di Sleman.
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Provinsi DIY, Daniel Damaledo berbagi cerita perihal sigapnya Harda Kiswaya dalam menyelesaikan masalah genting di Kabupaten Sleman. Salah satunya adalah ketika terjadi keributan di Babarsari. Harda merespons kejadian tersebut dengan datang langsung untuk menyelesaikan.
“Pernah juga kejadian orang meninggal karena menabrak tiang listrik yang menghalangi jalan. Insiden ini terjadi sampai dua kali. Setelah saya menelepon Pak Harda, tiang listrik yang menghalangi jalan itu langsung dipindahkan,” tutur Daniel menggambarkan kesigapan sosok calon Bupati Sleman itu.
Dan untuk masalah sampah, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa menyebut akan melibatkan pihak swasta, kalurahan, hingga kabupaten agar masalah sampah benar-benar bisa dibereskan.
Harda-Danang bahkan sudah menyiapkan Divisi Pencegahan, yang nantinya akan bertugas melakukan patroli sampai hingga level kalurahan. Titik-titik pembuangan yang rawan penumpukan akan dipantau sampai orang tidak buang sampah di situ lagi. Sehingga, kebersihan dan kesehatan masyarakat terjaga.
“Program Asuransi Pertanian pun sudah kami kaji dan sudah dilakukan di Sulawesi. Setelah mengkaji lebih lanjut, program tersebut bisa diterapkan di Sleman,” terang Harda Kiswaya.
“Program Ini untuk memberi jaminan bagi petani saat ada situasi tidak menentu. Kan petani kadang takut mau tanam lagi kalau sebelumnya gagal,” imbuh Harda.
Beberapa program lain yang dibahas adalah “Program Sleman Dalane Alus lan Padang”. Dalam hal ini, Danang Maharsa menegaskan bahwa jalan yang selama ini belum mendapat penerangan yang baik, akan menjadi prioritas. Termasuk juga menjadi prioritas perbaikan jika ada jalan-jalan yang masih rusak.
Klitih
Dalam momen ngobrol santai itu, Pambudi, warga asli Sleman lantas mengadukan keresahannya tentang persoalan klitih kepada Harda-Danang.
“Kami khawatir ini mengancam keamanan warga Sleman. Bagaimana sistem yang akan dilakukan nanti agar tidak berulang?” Begitu pertanyaan yang Pambudi layangkan pada Harda-Danang.
“Klitih dipengaruhi juga oleh pendidikan. Pertama, kami akan mengevaluasi kurikulum
yang sudah ada, mengingat masih ada anak-anak yang melakukan. Kemudian, berkaitan dari hasil evaluasi, jangan ada waktu siswa atau anak muda yang terbuang percuma. Kita perlu memperbanyak ruang kreativitas untuk anak-anak kita,” jawab Harda Kiswaya.
Harda mencontohkan apa yang terjadi di Kelurahan Sinduharjo, yang sudah memiliki ruang kewirausahaan sebagai media mengekspresikan hobi anak-anak muda. Dengan begitu menurutnya, energi anak-anak muda tersalurkan.
“Perbanyak juga ruang belajar di ruang terbuka untuk dimanfaatkan. Orangtua juga akan kami ajak untuk berperan karena masalah ini juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Perhatian betul-betul diperlukan,” tambah Harda.
Lebih lanjut, patroli dari aparat akan benar-benar digiatkan demi mengurangi potensi kejahatan klitih. Menurut Harda dan Danang, program “Sleman Dalane Alus lan Padang” sebelumnya
juga punya manfaat bagi pencegahan klitih. Setelah menambah penerangan, Harda dan Danang akan memasang dan menambah CCTV untuk memantau dan mempersempit gerak para pelaku klitih.
“Kreativitas anak muda itu perlu disalurkan. Kami ingin memberikan ruang agar kreativitas mereka tersalurkan. Kami akan menambah ruang-ruang itu bagi anak muda.” Sementara begitu lah solusi lain dari Danang Harsa, menutup ngobrol santai hari itu. *