Gunakan Ribuan Piring Sajian Takjil, Upaya Minimalkan Sampah di Kampung Ramadan Jogokaryan
- hms
JOGJAKOTA, VIVAJogja- Upaya cerdas dilakukan pihak takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta dalam menjaga lingkungan. Mereka menggunakan piring sebagai wadah takjil, untuk menggantikan plastic kemasan sekali pakai.
Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah di Kota Yogyakarta selama bulan Ramadan. Inovasi Masjid Jogokaryan ini mendapat apresiasi berbagai pihak, salah satunya Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Apresiasi ini dilontarkan Hasto, saat membuka Kampung Ramadan Jogokariyan ke-21 di Masjid Jogokariyan, Sabtu (1/3/2025).
“Sebanyak 3.500 piring digunakan setiap harinya untuk membagikan takjil di Masjid Jogokaryan, ini adalah langkah yang luar biasa,” ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Karena itu, Hasto mengajak bersama-sama menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan selembar sampah pun. Baik di lingkungan masjid maupun di jalanan. Dengan begitu, Yogyakarta dapat terus menjadi kota yang bersih, indah, dan tertata rapi.
Wali Kota Hasto Wardoyo membuka Kampung Ramadan Jogokariyan
- hms
Hasto Wardoyo juga menyoroti pentingnya Ramadan sebagai momentum perubahan perilaku. Pemkot Yogyakarta turut memperhatikan upaya yang dilakukan masjid dalam menangani persoalan sosial, seperti kenakalan remaja dan mendorong pemberantasan minuman keras.
“Syiar dakwah di sini sangat luar biasa. Kampung Ramadan Jogokariyan dibangun dengan semangat gotong royong yang kuat, sehingga dakwah dapat berjalan tanpa konflik dan kekerasan. Ini adalah teladan yang luar biasa,” ungkapnya.
Disela membuka kegiatan itu, Hasto Wardoyo mengaku kagum terhadap Masjid Jogokariyan. Sebab masjid setempat telah menjadi contoh nyata dalam mengelola kegiatan Ramadan secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya akan banyak belajar dari Masjid Jogokariyan. Kami berharap semakin banyak masjid yang dapat meniru dan mengadaptasi berbagai kegiatan positif yang telah diterapkan di sini,” terang Hasto.
Hasto juga menekankan bahwa Masjid Jogokariyan tidak hanya mengajak masyarakat memakmurkan masjid saja. Namun juga memakmurkan masyarakat.
“Model seperti ini menjadi solusi nyata bagi berbagai permasalahan sosial dengan memberdayakan lingkungan sekitar,” ucap Hasto.
Sementara itu, Ketua Panitia Kampung Ramadan Jogokariyan, Haidar Muhammad menambahkan, Kampung Ramadan tahun ini menghadirkan berbagai kegiatan istimewa. Diantaranya buka puasa bersama, pasar sore, serta talkshow inspiratif.
“Tahun ini kami menghadirkan 400 pedagang di pasar sore dan menggelar berbagai kegiatan talkshow yang diharapkan dapat menambah wawasan serta mempererat kebersamaan masyarakat selama Ramadan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari semangat berbagi, panitia juga menyediakan 3.500 porsi makanan berbuka setiap harinya. Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan 27 kelompok masyarakat, dengan setiap porsi memiliki nilai sekitar Rp15.000.
“Siapa pun yang hadir, kami persilakan untuk menikmati hidangan berbuka ini,” tambahnya.
Kampung Ramadan Jogokariyan bukan hanya tentang berbagi makanan, namun juga mengajak masyarakat untuk kembali ke masjid.
“Kami ingin mengajak masyarakat Kota Yogyakarta merasakan kembali nuansa Ramadan yang sesungguhnya. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk kembali mendekatkan diri ke masjid. Dengan begitu, keberkahan Ramadan akan kembali kepada kita semua,” ungkapnya.
Terkait teknis distribusi makanan, kata Haidar, jika jumlah pengunjung berkurang dan masih ada makanan, maka makanan akan dibagikan kembali setelah salat Tarawih.
Selain itu, Kampung Ramadan Jogokariyan juga berkomitmen menjaga kebersihan dengan mengelola sampah makanan dengan baik.
“Sisa makanan atau sampah organik kami kumpulkan, dan biasanya diambil oleh masyarakat sekitar, karena di sini banyak warga yang memiliki ternak. Dengan cara ini, tidak ada makanan yang terbuang sia-sia,” jelasnya.