Dana Desa Tidak Cukup memacu Kemandirian

ilustrasi desa dengan persawahan
Sumber :
  • Istimewa

Masyarakat juga bisa menjadi resisten dengan adanya BUMDes, utamanya jika mereka merasa BUMDes menjadi kompetitor. Padahal, menurut Bambang, hal-hal ini perlu diluruskan. Begitu juga dengan masyarakat yang merasa tidak diikutsertakan atau tidak diberikan ruang partisipasi dalam kegiatan BUMDes. “Resistensi ini bukanlah sebuah masalah atau menjadikan BUMDes jelek, tetapi menegaskan ini menjadi peran bagi pengelola agar dapat menghadirkan keterlibatan bagi masyarakat,” tukasnya.

Kembali Dari Retret, Bupati Kulonprogo Agung Setyawan Siap lanjutkan program

Selain itu, Bambang menyoroti bahwa BUMDes perlu melakukan transparansi dalam kegiatan-kegiatannya sehingga masyarakat paham kondisi yang terjadi di lapangan. Pengoptimalisasian BUMDes memang masih akan menjadi pekerjaan rumah bagi semua pemangku kebijakan, tetapi dengan beberapa BUMDes yang sudah mulai menunjukkan kebermanfaatannya, Bambang berharap BUMDes dapat terus dikembangkan.

Lembaga Riset

Bekas Pegawai Jadi Tersangka Kredit Fiktif Koperasi Kredit

Partisipasi perguruan tinggi dan lembaga riset untuk memberikan inspirasi, keteladanan, dan pendampingan bagi BUMDes. Dari aspek ekonomi digital, universitas dapat mengajarkan masyarakat untuk berniaga ke luar daerah. Bisa juga pelatihan permodalan dan rencana bisnis. Bahkan dari aspek sosial bisa mengajak perempuan untuk mandiri secara ekonomi.“Dengan demikian, perguruan tinggi berperan langsung dengan turun di masyarakat seperti yang sudah dilakukan baik oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat maupun mahasiswa-mahasiswa UGM yang turun melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM),” tutupnya.

 

Kominfo Kulonprogo potong tiang fiber optik Langgar Aturan