Petani Kudus Lebih Suka Tanam Padi Ketan, Sumber Penghasilan Mendulang Cuan
- arif
Di wilayah Kudus sendiri, kata Samani, ada sentra produksi padi ketan yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia juga menyoroti turunnya harga beras ketan yang hanya Rp4.500 per kilogram. Harga itu di bawah harga sebelumnya, yang mencapai Rp9.000 per kilogram.
Samani berharap Bulog turun tangan untuk menyerap hasil panen para petani agar harga bisa kembali stabil. Apalagi mendekati hari raya Idul Fitri, dimana permintaan ketan biasanya meningkat.
“Kami terus mendorong agar ada kebijakan dari pemerintah pusat yang lebih berpihak pada petani ketan,” tambahnya.
Para petani di Desa Wates dan sekitarnya sebagian besar masih setia menanam padi ketan. Padahal mereka diberikan edukasi untuk mencoba diversifikasi tanaman.
Mereka mempertahankan tradisi turun-temurun menanam ketan, karena pasar lokal masih memiliki permintaan tinggi. Dengan produksi yang melimpah dan potensi besar sebagai sentra padi ketan, Kudus diharapkan mampu memenuhi kebutuhan ketan nasional. Selain itu, mengurangi ketergantungan terhadap impor dari luar negeri.