Opera Jenaka Romo 3 "Semar Ngarep Pensiun" Full Tawa
- jogja.viva.co.id/ Fuska SE
Dalam pesan yang disampaikan Mgr Rubi, sebagai sosok biarawan, memang ada pensiun di umur 75 tahun. Namun memilih menjadi biarawan/biarawati, tidak akan pernah berhenti berkarya dan mengabdi pada umat dan gereja.
“Bisa terhenti di tengah atau sebelum umur 75 tahun, karena kondisi misal sakit atau kondisi lain yang mengharuskan seorang pastur tidak bisa melayani umat. Tetapi tugasnya untuk gereja masih terus berjalan,” ujar Mgr Rubi.
Kehadiran Mgr. Rubi menambah keunikan dan daya tarik pertunjukan ini, karena tidak hanya tampil sebagai tokoh gereja, tetapi juga ikut berperan dalam adegan-adegan lucu bersama para pastor dan bintang tamu lainnya. Interaksi antara Mgr. Rubi dengan Den Bagus Ingarso dan Marwoto menciptakan momen-momen yang sangat menghibur dan penuh tawa.
Tema "Semar Ngarep Pensiun" ini dipilih sebagai refleksi atas keprihatinan minimnya Orang Muda Katolik (OMK) yang terpanggil menjadi imam, khususnya Imam Projo, sehingga tidak sedikit parodi yang disampaikan oleh Den Baguse juga, Marwoto (Petruk) tentang ajakan dan undangan masuk seminari.
Dengan kombinasi para pastor, komedian, dan tokoh gereja, Opera Jenaka Romo 3 berhasil menyajikan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Pengabdian tanpa pamrih, Semar sebagai tokoh yang bijaksana dan setia, menunjukkan pentingnya pengabdian yang tulus dalam melayani orang lain. Meskipun ingin pensiun, Semar tetap memikirkan kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.
Kepemimpinan yang bijaksana, pertunjukan ini menyoroti betapa pentingnya memiliki pemimpin yang bijaksana dan berpengalaman. Semar, dengan kebijaksanaannya, menjadi sosok yang sulit digantikan, menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik adalah kunci keberhasilan sebuah kelompok. Juga merefleksikan panggilan hidup, yang mengajak penonton untuk merenungkan ketertarikan Orang Muda Katolik (OMK) yang terpanggil menjadi imam.