Sempat Terbengkalai, Terminal Wisata Makutoromo Disulap jadi Surganya Oleh-Oleh di Karanganyar

Makutoromo, Surganya Oleh-Oleh di Karu
Sumber :
  • VIVA Jogja

KARANGANYAR, VIVA Jogja - Sempat Terbengkalai, Terminal Wisata Makutoromo Disulap jadi Surganya Oleh-Oleh di Karanganyar.

Awalnya Makutoromo yang terletak di Karangpandan, ini difungsikan sebagai pusat hortikultura pertanian Nusantara.

Sebelum akhirnya Makutoromo disulap menjadi surganya Oleh-Oleh terbesar dan terlengkap Bahkan lokasi itu sempat diresmikan Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden RI pada tahun 2004.

Sebelum akhirnya Makutoromo terbengkalai begitu lama. Setelah terbengkalai cukup lama, Makutoromo kembali difungsikan sebagai pusat buah-buahan.

Dan di era periode pertama kepemimpinan Bupati Juliyatmono dan Rohadi Widodo, tempat ini difungsikan sebagai lokasi pameran durian terbesar.

Dan akhirnya tempat inipun kembali terbengkalai tak berfungsi. Di periode kedua kepemimpinan Juliyatmono dan Rober Christanto, Makutoromo difungsikan sebagai lokasi terminal wisata.

Dimana bus-bus berukuran besar yang membawa wisatawan diwajibkan untuk parkir di terminal ini.

Dari terminal ini, wisatawan dioper menggunakan bus ukuran kecil ke lokasi-lokasi wisata, khususnya yang kearah Ngargoyoso.

Dan seperti sebelumnya, Makutoromo ini pun kembali tak berfungsi.

Melihat Makutoromo yang kerap terbengkalai membuat Pemkab Karanganyar ini berpikir keras bagaimana memfungsikan terminal wisata Makutoromo ini agar berfungsi.

Dan akhirnya, Pemkab Karanganyar kembali memfungsikan terminal Makutoromo ini sebagai tempat oleh-oleh di Karanganyar.

Agar tak kembali terbengkalai, pihak Pemkab Karanganyar ini pun menggandeng The Lawu Grup sebagai pengelola terminal wisata Makutoromo.

Dengan pengalamannya sebagai pengelola lokasi wisata, The Lawu Grup menyulap terminal wisata Makutoromo menjadi pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap.

Pusat oleh-oleh yang digagas oleh The Lawu Grup ini menyajikan oleh-oleh dan cenderamata paling komplit di Karanganyar.

Dengan kemampuannya mengolah lokasi wisata, sejak digandeng Pemkab Karanganyar, tak heran Makutoromo ini menjadi lokasi rekomendasi mencari oleh-oleh khas Karanganya.

Saat ini Makutoromo menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil mikro dan menengah untuk menjalankan usahanya.

Para pelaku UMKM menjual produk unggulannya di Makotoromo ini lebih dari 170 pelaku usaha dengan 1500 produk (jenis).

CEO The Lawu Group, Parmin Sastro mengatakan awalnya belum banyak pelaku UMKM yang mau bergabung di sini.

Dari 70 pelaku UMKM yang diajak bekerja sama tidak ada separuhnya yang bergabung.

"Awalnya hanya ada 20 UMKM yang kesini, mereka belum yakin akan seramai ini jika mereka berjualan di tempat lain," jelasnya Senin (16/9) kemarin. 

Parmin mengatakan re-branding Makutarama Tourism Center terus dilakukan dengan beragam promo, termasuk memberikan voucher belanja bagi tamu yang menginap di lokasi wisata yang dikelola The Lawu Park.

"Setelah tiga bulan berjalan, hasilnya banyak terlihat. Lokasi mulai ramai dikunjungi wisatawan yang belanja oleh-oleh, dan pelaku UMKM akhinnya banyak yang ingin bergabung," jelasnya.

Setelah ditangani maksimal selama hampir 2,5 tahun pusat oleh-oleh Makutoromo berkembang pesat. Bahkan omset pelaku UMKM meningkat drastis hingga miliaran rupiah.

"Saat High Season" mereka pelaku UMKM bisa mencapai 900 juta sampai 1,2 Miliar rupiah dan itu semua masuk ke UMKM-nya," imbuhnya.

Dilengkapi fasilitas yang lengkap seperti rumah makan untuk rombongan wisata skala besar dengan kapasitas parkir 20 bus.

Toilet bersih dan disiapkan masjid yang cukup luas.

"Diharapkan Makutoromo ini menjadi pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Soloraya. Karena bisa menampung 170 UMKM dalam satu lokasi," lanjutnya.

Salah satu karyawan UMKM Putri Timus, Dina Pertiwi mengatakan dari beberapa outlet penjualan termasuk di rumah yang sekaligus tempat produksi, yang paling besar pendapatannya di Pusat Oleh-oleh Makutoromo ini.

Timus Putri yang dijual dengan harga Rp. 25.000 per kotak ini bisa terjual antara 300-500 kotak perminggunya kadang juga lebih

"Untuk omsetnya mencapai 10 sampai 15 juta per minggu. Mulai buka dari jam 12.00 WIB sampai 18.00 WIB untuk hari biasa. Namun jika weekend bisa sampai jam 20.00 WIB," pungkasnya.