e-Conomy SEA 2024: Gross Merchandise Value Indonesia terbesar di Asia Tenggara
- Istimewa
"Pengiriman makanan tumbuh dari GMV $5 miliar pada tahun 2023 dan mencapai $6 miliar pada tahun 2024, didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen dan ekspansi pelaku usaha pengiriman ke kota-kota kecil dan daerah pedesaan," imbuh Veronica.
Veronica menyebut media online di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, meskipun pangsa pasarnya secara keseluruhan dalam ekonomi digital masih relatif kecil. GMV diperkirakan akan tumbuh 12% dari $7 miliar pada tahun 2023 menjadi $8 miliar pada tahun 2024, didorong oleh meningkatnya popularitas konten digital, game, dan layanan streaming.
Sementara itu Partner di Bain & Company Aadarsh Baijal menilai ekonomi digital Asia Tenggara terus berkembang pesat, dengan pertumbuhan GMV dan pendapatan dua digit yang berkelanjutan serta lonjakan profitabilitas di berbagai sektor yang dipimpin oleh para pemain penting.
"Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ini sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan dan kami memperkirakan GMV akan naik dua kali lipat hingga tahun 2030, terutama didorong oleh sektor e-commerce dan perjalanan online, khususnya dengan peningkatan perjalanan intra-regional," terang Aadarsh.
"Pada saat yang sama, layanan keuangan digital juga terus berkembang meskipun ada langkah-langkah regulasi yang ketat. Kelas menengah yang terus tumbuh dan kebutuhan terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik, terutama pada masa pascapandemi, akan semakin meningkatkan permintaan produk dan layanan di sektor-sektor ini," ucap Aadarsh.
Pendanaan swasta di Indonesia
Sedangkan Direktur, Asia Tenggara, Temasek Cassie Wu menilai meskipun sentimen investor masih lesu, dengan nilai $300 juta dari 51 transaksi pada semester pertama tahun 2024, kebanyakan investor memperkirakan volume transaksi akan meningkat lagi, khususnya di bidang Software as a Service (SaaS), teknologi finansial (fintech), perawatan kesehatan, dan AI.