Pertamina Antisipasi Peningkatan Konsumsi BBM saat Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

Aktivitas membeli BBM di SPBU
Sumber :
  • VIVA Jogja/Pertamina Patra Niaga RJBT

Semarang, VIVA Jogja - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah akan melakukan antisipasi terhadap ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada periode libur 27 Januari 2025 yang merupakan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan 29 Januari 2025 untuk Tahun Baru Imlek.

Hal ini dilakukan dengan mempersiapkan stok BBM yang cukup, meningkatkan pelayanan di SPBU, serta memastikan distribusi berjalan lancar untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM selama liburan.

Pertamina berupaya memastikan ketersediaan dan distribusi BBM berjalan lancar, terutama di wilayah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan konsumsi karena perayaan Isra Mikraj pada 27 Januari dan Tahun Baru Imlek pada 29 Januari.

“Kami akan melakukan pemetaan, dengan proyeksi di beberapa titik wilayah yang menjadi konsentrasi perayaan,” ungkap Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, saat perkenalan dengan media, Kamis (16/1/2025).

Taufiq Kurniawan mengatakan, masyarakat diimbau mengisi BBM di rest area selama perjalanan ke objek wisata, sehingga mengurangi potensi antrian panjang atau kelangkaan BBM di lokasi wisata.

Dijelaskan, permintaan Avtur mengalami kenaikan 38 persen pada Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa frekuensi penerbangan ke beberapa bandara utama, seperti Bandara Ahmad Yani Semarang, Adisumarmo Solo, dan Adisucipto Yogyakarta, mengalami peningkatan yang signifikan.

Puncak libur Nataru, terjadi pada 24 Desember 2024, dimana konsumsi Gasoline naik 13,4 persen dibandingkan permintaan harian normal. Pada 21 Desember 2024, konsumsi Solar mencapai puncaknya, dengan kenaikan 4,5 persen dibandingkan hari normal.

Sedangkan untuk puncak arus balik terjadi pada 29 Desember 2024, dengan konsumsi Gasoline tercatat sebanyak 14.900 kiloliter, naik 10,5 persen dibandingkan dengan permintaan rata-rata normal. Untuk Solar, puncak konsumsi tercatat sebanyak 5.400 kiloliter, meskipun turun 3,57 persen dibandingkan hari normal.*