Lapangnya Hati Ngatman Bos Barbershop, Mencari Rezeki Sekaligus Berbagi
- VIVA Jogja/Pertamina Patra Niaga RJBT
VIVA Jogja - Ngatman (33) mungkin tak berbeda dengan tukang cukur lainnya di negeri ini. Setiap hari berkutat dengan gunting, pisau cukur, dan alat cukur elektrik. Tak terhitung berapa kepala yang tiap hari dipegangnya.
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Semuanya tunduk pada “perintah” Ngatman: digeser ke kanan atau ke kiri, ke depan atau ke belakang.
“Saya buka usaha ini sejak tahun 2018 silam, dengan modal hanya Rp500 ribu,” ungkap Ngatman, pemilik Atfa Barbershop, dalam percakapan dengan VIVA Jogja, Sabtu (28/9).
Setiap hari, dia memulai usahanya sejak pukul 11.00 WIB, dan tutup pada pukul 22.00 WIB. Rata-rata dalam sehari, diakuinya, melayani 18-20 orang. Sedangkan saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu atau hari libur tanggal merah, bisa mencapai 30-an orang.
Jika dibulatkan, saat weekdays rata-rata 20 orang per hari dan weekend 30 orang per hari, maka dalam seminggu, dia dan timnya melayani 160 orang. Dalam sebulan, melayani 640 orang. Dalam setahun, angkanya mencapai 7.640 orang.
Jika buka sejak 2018, maka total ada: 38.400 kepala yang dicukurnya selama 5 tahun terakhir! Angka itu belum termasuk hitungan pada tahun 2024 ini.
Nama usaha barbershopnya, Atfa, diambil dari akronim namanya dan sang istri tercinta, Arifatul Luthfiah atau Ifa. Usahanya bermula dari hobinya memotong rambut.
“Saya sering diminta keluarga atau teman untuk mencukur rambut mereka. Saat saya potong, kata mereka hasilnya kok bagus. Saya jadi makin percaya diri,” ungkap pria kelahiran Kendal 6 Mei 1991 itu.
Pertama kali buka di rumahnya di Desa Dempelrejo RT 3 RW 1, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal. Dari modal hanya Rp500 ribu itu, kini Ngatman mampu buka cabang di dua lokasi, yakni di LKP IMMA Jalan Cepiring, Kendal dan di Jalan Raya Kangkung Nomor 1, Karangmalang Wetan, Kendal.