Lima Pelaku Perampokan Pos Damkar Godean Sleman masih Buron, 7 orang ditangkap

Keterangan pers Dirreskrimum Polda DIY
Sumber :
  • jogja.viva.co.id/ Fuska SE

Jogja, VIVA JOGJA - Direktorat Reserse Kriminal Umum Dirreskrimum Polda DI Yogyakarta telah mengamankan tujuh (7) pelaku perampokan di Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Godean, Sleman yang terjadi pada Jumat (13/9/2024) dini hari. Sementara lima (5) pelaku lainnya, masih dalam pengejaran.

Dirreskrimum Polda DIY, FX Endriadi, dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Sabtu (21/09.2024) membenarkan bahwa saat ini 7 yakni Pur, Nug, DD, BGS, HS, RH, dan OF sudah berada dalam tahanan Polda DIY dan tiga diantaranya yakni Nug, DD dan OF merupakan pegawai Pos Damkar Godean Sleman.

“Berdasar bukti di TKP dan wawancara korban selama tiga hari, sudah diamankan 8 orang satu saksi, dan 7 pelaku. Dari pelaku, seluruhnya ada 12 orang.

Barang bukti sudah diamankan kecuali handphone dari korban dan alat berupa clurit dan soft gun,” terangnya.

Dikatakan, berdasar introgasi, motivnya karena sakit hati terhadap korban. Namun motiv sesungguhnya masih menunggu seluruh penyidikan.

Para ditangkap pada 15 September dan 17 September 2024, Endriadi menyebut, dari hasil penyelidikan total ada 12 pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan 5 di antaranya masih buron.

“Dari para pelaku tersebut, didapat informasi bahwa pelaku seluruhnya berjumlah 12 orang. Sehingga masih ada 5 orang lagi yang kami kejar, kami buru,” ujarnya.

Telepon Fiktif

Diketahui, enam perampok Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Godean, di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, juga menganiyaya dan menyekap pertugas berinisial T (45).

Peristiwa bermula adanya laporan melalui telepon (dilakukan saksi HN) bahwa ada ular masuk ke rumah warga di Kalurahan Sidoagung, Minggir sekitar pukul 04.20 WIB.

Petugas piket berjumlah tiga langsung menuju  lokasi yang dimaksud, sedangkan, T tetap berjaga di kantor.

Paska tiga petugas Damkar pergi, enam orang tidka dikenal langsung masuk ke kantor Damkar, seorang pelaku mengacungkan celurit kepada korban untuk meminta barang..

Korban langsung menyerahkan tas yang berisi dompet dan handphone, namun korban tetap dianiaya dan dimasukan ke sebuah kamar. Situasi tidak berlangsung lama, dan setelah sekawanan rampok tersebut pergi, korban langsung meminta pertolongan ke petugas jaga di Kapanewon Godean.

Tidak lama kemudian, tiga petugas yang pergi atas telepon adanya ular di rumah warga kembali, diketahui bahwa laporan tersebut fiktif atau palsu. (*)