Konser Opera Puccini, Simbol Kuatnya Ikatan Indonesia – Italia

Konser kolaborasi istimewa bertajuk A Tribute to Giacomo Puccini
Sumber :
  • VIVA Jogja/youtube Pandu Suryo Wicaksono

“Kolaborasi kali ini menjadi tantangan tersendiri bagi YRO karena YRO sebelumnya banyak dikenal memainkan tembang jawa dan lagu nasional. Sehingga kesempatan kolaborasi membawakan aria aria opera milik Puccini ini tentu kami sambut dengan tangan terbuka.Ini menjadi kolaborasi yang istimewa sekaligus wujud harmoni 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Italia,” tutur Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta yang menaungi YRO, KPH Notonegoro, dilansir dari laman resmi Pemprov DIY.

Kanjeng Notonegoro mengatakan Keraton Yogyakarta berterima kasih sekali atas apresiasi yang begitu tinggi dari masyarakat untuk YRO, termasuk pada konser opera Puccini kali ini.

Pihaknya juga terima kasih yang mendalam pada Kedutaan Besar Italia di Indonesia, para musisi, dan semua pihak yang terlibat dan mendukung konser ini.

"Semoga alunan musik dalam konser ini bisa menjadi pengingat akan nilai-nilai yang menyatukan kita, dan menjadi inspirasi untuk menguatkan hubungan persahabatan Indonesia - Italia di masa mendatang,” imbuhnya.

Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri menyampaikan dengan lantunan melodi yang tak lekang waktu dalam konser kali ini, pihaknya mengajak tak hanya merayakan tak hanya keindahan musiknya, tetapi juga kuatnya ikatan antara Italia dan Indonesia.

Lebih dari sekadar pertunjukan, konser ini menjadi simbol dari nilai yang diyakini bersama, termasuk rasa saling menghormati, dan masa depan cerah yang terbentang di depan mata untuk hubungan bilateral Indonesia - Italia.

"Kita berkumpul untuk menikmati keindahan abadi musik Giacomo Puccini, yang dibawakan ansambel luar biasa dari seniman Italia dan Indonesia. Tahun ini, 2024, menandai peringatan 100 tahun wafatnya Master Agung Giacomo Puccini. Konser ini tidak hanya menyoroti betapa dalamnya ikatan budaya kita, tetapi juga menunjukkan bahasa musik universal yang melampaui batas," ungkap Benedetto Latteri.