Ketua PBNU: Pesantren Harus Memperluas Fokus
- Humas UGM
Jogja, VIVA Jogja – Ketua Umum PBNU Dr (Hc) KH Yahya Cholil Staquf mendorong pesantren, pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha berkolaborasi untuk peningkatan kualitas pendidikan di pesantren.
Kolaborasi itu juga dibarengi dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk juga para ulama, perlu meningkatkan fokus lebih luas lagi agar tidak hanya berkutat pada pesantrennya saja.
Hal itu disampaikan oleh Gus Yahya dalam Simposium Pesantren yang bertajuk “Strategi Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Masa Depan Indonesia”, Selasa (08/10/2024), di Auditorium Fisipol UGM.
Gus Yahya juga menyinggung keadaan setelah rekognisi dari suprastruktur politik terhadap pesantren dengan terbitnya Undang-Undang Pesantren.
“Kita haru mempertimbngkan berbagai faktor yang relevan dan berisi realita faktual yang dihadapi pesantren,” katanya.
Dikatakan, perubahan yang terjadi di tingkat struktur masyarakat secara luas. Dengan demikian, pengelola pesantren tidak mungkin memikirkan satu ruang yang terbatas tanpa mempertimbangkan kaitannya dengan konteks yang keseluruhan. “Kehadiran pondok pesantren perlu didasarkan pada realitas yang faktual, bukan stereotip dan mitos,” tuturnya.
Sementar itu, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, S.Psi., M.Psi, selaku Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian memaparkan soal rencana pesantren sebagai model pembelajaran agama khas nusantara. “Pesantren masa kini memiliki berbagai tantangan dan rintangan sehingga perlu untuk diupayakan agar mampu senantiasa berdinamika dan menegakkan eksistensi,” ujarnya.