Bisnis Hijau PIS: Menjelajahi Samudera, Mereduksi Jejak Karbon
- VIVA Jogja/Pertamina
Dalam upaya ini, PIS akan mendatangkan kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia.
Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri.
Surya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan para pemain industri energi untuk mencari solusi inovatif demi mencapai target nol emisi pemerintah pada tahun 2060.
“Hal utama yang mempengaruhi industri maritim, seperti kemajuan teknologi dan tantangan lingkungan, mengharuskan para pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif guna menyeimbangkan efisiensi operasional dengan tanggung jawab lingkungan,” pungkasnya.
Vega Pita, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping kepada VIVA Jogja menjelaskan, melalui teknologi Green Ship, kapal-kapal PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan seperti penggunaan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System/BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.
“Salah satu contoh kapal PIS yang telah dilengkapi teknologi tersebut adalah Kapal Pertamina Gas Widuri,” ujar Vega Pita. Lebih lanjut, PIS juga mengimplementasikan alternative fuels melalui teknologi dual fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi.
PIS, kata Vega Pita, menerapkan teknologi dual fuel untuk armada armada tanker baru sejak tahun 2023. Mesin dual fuel ini menjadikan kapal lebih fleksibel dalam memilih bahan bakar, baik bahan bakar cair maupun gas (dalam hal ini LNG).
Manfaat dual fuel antara lain meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan juga menekan emisi karbon. Saat ini terdapat 6 armada tanker PIS terbaru yang menggunakan teknologi dual fuel.
“Kapal Pertamina Gas Amaryllis adalah salah satu armada milik PIS yang telah dilengkapi teknologi dual fuel. Fakta menariknya adalah kapal ini merupakan kapal VLGC sistem dual fuel pertama yang dimiliki oleh Indonesia,” tegasnya.
Kapal milik PIS dibuat oleh berbagai perusahaan yang kompeten di industri pelayaran. Salah satu contohnya adalah dua kapal VLGC terbaru PIS yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia yang diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar dunia yakni Hanwha Ocean, Korea Selatan.
Salah satu investasi yang menjadi andalan PIS untuk mendorong pertumbuhan bisnis PIS di semester awal ini adalah dengan menambah armada-armada tanker baru untuk menguatkan bisnis di dalam maupun luar negeri.
“Selama semester 1 tahun ini, PIS telah menambah 6 armada tanker baru. Termasuk dengan tanker-tanker pengangkut gas raksasa, sebagai wujud perusahaan dalam mempercepat transisi energy,” ungkap Vega Pita.