Hadir di UMS Solo, Mendikdasmen Gagas Deep Learning
- hms
Terkait kualitas pendidikan dasar dan menengah, Mu’ti menyoroti dua faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Pertama, learning loss atau kemunduran kemampuan belajar akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada keterlambatan akademik.
“Kedua, fenomena schooling without learning. Dimana siswa bersekolah, tetapi tidak memahami materi yang dipelajari secara mendalam,” tukasnya.
Sebagai solusi atas tantangan tersebut, Kemendikdasmen menggagas metode Deep Learning atau pembelajaran mendalam. Pendekatan ini dirancang menyempurnakan metode pembelajaran sebelumnya, dengan menekankan pemahaman yang lebih mendalam.
“Siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Deep Learning juga bertujuan mengubah paradigma belajar agar lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa,” terang Mu’ti.
Menteri Mu’ti juga mengajak seluruh penyelenggara pendidikan berfokus pada peningkatan kualitas siswa, agar mereka benar-benar memahami ilmu yang dipelajari.
“Mari kita ajak anak-anak untuk belajar bukan hanya sekadar mengerjakan PR dan lulus ujian. Kita biasakan mereka belajar untuk mendapatkan ilmu, bukan hanya mengejar kelulusan,” tukas Menteri Mu’ti.
Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen mengapresiasi sumbangsih yang dilakukan UMS. Yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menyediakan layanan pendidikan bermutu di Indonesia.