Bicara di UMY Mendiktisaintek : Industri linier dengan minat kuliah
- Istimewa
YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Mendiktisaintek) Prof Brian Yuliarto memaparkan bahwa menurunnya jumlah pendaftar mahasiswa terkhusus di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta disebabkan karena struktur dan pelaksanaan industri di Indonesia yang cukup kalang-kabut.
Dalam acara Audiensi Bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktisaintek RI) pada Rabu (19/03) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Student Dormitory, Prof Brian Yuliarto menyatakan, mulanya sektor industri di Indonesia mampu memproduksi suatu “barang”, tetapi kini telah berubah dengan hanya menjual “barang” tersebut. Sementara, sebuah negara tidak akan menjadi negara maju ketika tidak memiliki kemampuan memproduksi “barang”nya sendiri.
“Ketika ditelisik lebih dalam, keadaan sektor industri di Indonesia saat ini mirip dengan kondisi pada tahun 1977. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar pada kondisi ekonomi negara kita. Oleh sebab itu, Presiden Prabowo Subianto ingin mengembalikan Indonesia pada jalur sesungguhnya sehingga dapat menciptakan kemampuan membayar kuliah dan lapangan kerja yang semakin meluas,” ucap Brian.
Apabila sektor industri kembali muncul dan berkembang, maka juga akan berdampak pada kualitas kesejahteraan masyarakat suatu negara. Sehingga keinginan atau motivasi seseorang untuk mengenyam pendidikan tinggi pun akan meningkat secara linier.
Sesuai dengan bunyi alinea keempat Pembukaan UUD (Undang – Undang Dasar) 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tujuan dan cita–cita negara. Maka dari itu, menurut Mendiktisaintek pendidikan menjadi prioritas utama sehingga kebangkitan industri di tanah air pun menjadi tanggung jawab warga Indonesia.
Untuk mengimplementasikan salah satu alinea pada pembukaan UUD 1945 tersebut, dalam acara yang dihadiri oleh seluruh rektor PTS yang ada di Yogyakarta Brian berpesan agar tenaga pendidik terus mendorong generasi muda supaya bermimpi setinggi – tingginya.
“Memang industri menjadi tantangan luar biasa bagi sektor pendidikan. Namun, kita tetap harus berjuang lebih keras dengan keterbatasan yang ada. Buatlah anak– anak kita memiliki mimpi yang begitu besar dan tinggi,” tutupnya.