Wabah Pneumonia Merebak, Optimalisasi Pencegahan melalui Vaksinasi

Ilustrasi anak demam
Sumber :
  • Pixabay

Jogja – Wabah pneumonia misterius yang merebak di Tiongkok telah membuat negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaannya. 

Perokok Berat dan Anak-anak Masuk Golongan Rentan Terpapar Virus HMPV

Apalagi, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan telah terjadi peningkatan kasus undiagnosed pneumonia yang menyerang anak-anak di Tiongkok Utara melalui publikasi di ProMed pada 22 November 2023. 

Berdasarkan keterangan WHO, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan bahwa peningkatan kasus terjadi di antaranya akibat Mycoplasma pneumoniae – yaitu infeksi bakteri umum pada pernapasan yang banyak menyerang anak-anak, sejak Mei 2023.

Melihat Asyiknya Manasik Haji Kids

Menyikapi penyebaran wabah pneumonia di dunia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran No. PM.03.01/C/4732/2023 mengenai Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma pneumonia di Indonesia.

Peradangan Paru

McDonald's Indonesia dan Inspiration Factory Foundation Dorong Literasi Baca Tulis

Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur.

Bakteri penyebab pneumonia antara lain, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila. 

Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), parainfluenza, dan adenovirus.

Sementara jamur penyebab pneumonia di antaranya Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. mengatakan, “Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman/patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur." 

Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara, sehingga menyulitkan proses pernapasan. Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak. 

"Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak," kata dr Dirga. 

Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko Pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD.

Photo :
  • Istimewa

Pemberian Vaksin

Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5 persen kematian pada bayi dan 5 persen kematian pada anak usia di bawah lima tahun.

Dokter Dirga menjelaskan, Pneumonia yang umumnya disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae dapat dicegah melalui vaksinasi pneumococcal conjugate vaccines atau PCV. 

"Vaksin PCV dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan," tuturnya. 

Tidak terbatas pada anak-anak, vaksinasi PCV juga termasuk dalam rekomendasi imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). 

"Vaksinasi PCV direkomendasikan untuk semua anak dan orang dewasa untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Pneumonia,” tambah dr. Dirga.

Di Indonesia, tersedia vaksin PCV13 yang melindungi dari 13 serotipe pneumokokus, dan dengan perkembangan teknologi terbaru, kini telah tersedia vaksin PCV15 yang memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe pneumokokus. 

Vaksin PCV15 mampu melindungi dari 15 serotipe pneumokokus, dan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia. 

Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.

“Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu melakukan langkah pencegahan pneumonia dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat," kata dr Dirga. 

Bisa dilakukan dengan mencuci tangan secara teratur, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Kemudian menutup mulut dan hidung saat batuk, tidak merokok dan membatasi kontak dengan asap rokok, serta lebih menjaga kesehatan bagi orang yang imunitasnya lemah.