Tak Tercatat di Pos PAD, Retribusi Toilet Terminal Wisata Colo Disorot DPRD Kudus

Suasana Terminal Wisata Colo Kudus saat malam hari
Sumber :
  • arif

"Kami akan ke sana untuk mengecek lebih lanjut. Bila ada penyalahgunaan, tentu akan ada konsekuensi hukum," tambahnya.

Kampanye Kelola Sampah Mandiri, Perusahaan Swasta di Kudus Hibahkan Insinerator ke BUMDesa

Sementara itu, Koordinator Terminal Colo, Budiyono, mengakui adanya penarikan uang dari pengunjung kamar mandi. Ia beralasan bahwa pungutan tersebut digunakan untuk operasional Terminal Colo, termasuk perawatan air dan pengelolaan sampah.

"Di Colo berbeda dengan wilayah Kota. Pengelolaan air kami berasal dari mata air tiga rasa, jadi untuk perawatan pipa, kami menggunakan uang itu," terang Budiono, Kamis (6/2/2025).

Ngembat Uang Kotak Amal untuk Pesta Miras, Empat Remaja di Kudus Digelandang Polisi

Budiyono mengakui bahwa Terminal Colo memang mendapatkan anggaran dari pemerintah, namun tidak mencakup pemeliharaan pipa air dalam skala kecil.

"Sampai saat ini, yang merawat kami sendiri di Terminal dan Pondok Wisata. Tidak ada anggaran untuk perawatan pipa kecil, kecuali penggantian pipa dalam jumlah besar akibat bencana longsor," jelasnya.

Asyik Bermesraan dengan Wanita LC, Kakek di Kudus Dikukut Polisi Gegara Ngembat HP

Budiyono juga menyebut bahwa pendapatan dari retribusi kamar mandi di Terminal Colo bervariasi, berkisar Rp 3,5 juta per bulan. Namun, saat bulan puasa, pemasukan nihil.

Selain kamar mandi, Terminal Colo juga menyediakan musala dan tempat wudhu yang dapat diakses secara gratis oleh pengunjung.

Halaman Selanjutnya
img_title