Bukan Demi Pencitraan, Polisi Gelar Operasi Pembersihan Sekolah di Kudus Terdampak Banjir

Polres Kudus membantu masyarakat terdampak bencana.
Sumber :
  • arif

 

Ancaman Gagal Panen Hantui Petani Kudus, Wilayah Undaan Terdampak Parah

KUDUS, VIVAJogja- Bencana banjir yang sempat merendam sejumlah bangunan sekolah di Kudus, memantik reaksi dari jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kudus. Bersama Damkar PT. Pura dan masyarakat terdampak banjir, polisi melakukan aksi bakti sosial membersihkan lumpur.

Aksi bersih bersih ini dilakukan di salah satu sekolah terdampak banjir di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Minggu (9/2/2025). Langkah ini sebagai bentuk kepedulian terhadap dampak banjir yang menyebabkan lingkungan sekolah tertutup lumpur tebal dan menghambat aktivitas belajar-mengajar.

Adu Kedigdayaan di Arena Tarung, Ratusan Pendekar Silat Bidik Beasiswa UMKU 2025

Mereka bergotong royong membersihkan ruang kelas, halaman, dan fasilitas sekolah lainnya agar segera bisa digunakan kembali. Aksi itu bagian dari komitmen Polres Kudus membantu masyarakat terdampak bencana.

Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic melalui Kasat Lantas Iptu Royke Noldy Darean menyampaikan,  polisi hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan lalu lintas saja.

Kampanyekan Subuh Ceria, Cara Cerdas Muhammadiyah Kudus Makmurkan Masjid

“Namun juga siap membantu dalam situasi darurat seperti ini. Diharapkan sekolah bisa kembali beroperasi dengan normal dan para siswa dapat belajar dengan nyaman,” ujar  Royke.

Sementara itu, pihak sekolah mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian Polres Kudus dalam upaya pemulihan pascabanjir. Mereka berterima kasih atas bantuan yang diberikan, sehingga lingkungan sekolah kembali bersih dan nyaman bagi para siswa dan tenaga pendidik.

Selain membersihkan lumpur, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata semangat gotong royong antara aparat kepolisian dan masyarakat. Diharapkan sinergi ini terus terjalin dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Untuk diketahui, jumlah warga terdampak cuaca ekstrem dengan hujan intensitas sangat tinggi menyebabkan genangan di beberapa wilayah Kab. Kudus. Warga yang terdampak sebanyak 16.185KK /64.737 jiwa. Korban luka dan meninggal tercatat nihil.

Tercatat sejumlah lokasi terdampak banjir dan longsor di Kudus, yakni
di Kecamatan Kaliwungu 8 desa, Jekulo 6 desa, Mejobo 11 desa, Undaan 2 desa, Bae 6 desa dan Kecamatan Jati 7 desa.

Untuk tanah longsor berada di Dukuh Sumberejo, Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog.  Rumah dan bangunan rusak karena angin kencang
juga terjadi di Dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu Kudus.

Sedangkan banjir  dan limpasan sungai antara setengah meter hingga 1 meter, terjadi hampir di semua wilayah Kudus. Yakni di Kaliwungu, Jekulo, Mejobo , Undaan, Bae dan Jati.

Untuk titik terdalam dan lama genangan berada di Desa Ngembal Rejo dampak limpasan Sungai Dawe dan Sungai Nolo. Ketinggian air berkisar 40 cm sampai 100 cm.

Ketinggian air di jalan desa berkisar 20 cm - 50 cm. Berakibat terjadi kemacetan lalu lintas jalur Semarang-Surabaya maupun sebaliknya, diperkirakan mencapai +- 5 Km.