Distaru Bakal Gandeng Pengembang Perumahan Untuk Terapkan Rumah dengan Konsep Bangunan Gedung Hijau

Kepala Distaru Kota Semarang, M. Irwansyah
Sumber :
  • VIVA Jogja

Semarang, VIVA Jogja – Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang akan menerapkan konsep bangunan gedung hijau (BGH) untuk pembangunan rumah huni.

Jelang Pelantikan Presiden, Polres Karanganyar Gelar Operasi Zebra Candi 2024

 

Dalam pelaksanaan program tersebut, Distaru akan menggandeng para pengembang perumahan. Nantinya Distaru akan membuat prototipe rumah sederhana sebagai pilot projectnya.

Alasan Yoyok-Joss Prioritaskan Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Kota Semarang

 

Kepala Distaru Kota Semarang, M. Irwansyah mengatakan pihaknya akan membuat komitmen dan kolaborasi bersama para stakeholder yang bergerak di bidang perumahan untuk bisa mulai membangun rumah dengan konsep BGH.

Polres Tegal Resmi Gelar Operasi Zebra Candi 2024, Ini Faktanya

 

"Sebenarnya mereka sudah mulai tapi belum terprogram. Kami akan programkan, tahun ini kami buat komitmen bersama. Mudah-mudahan terbangun satu prototipe," kata Irwansyah, Selasa (15/10/2024).

 

Irwansyah berharap dengan adanya prototipe ini maka masyarakat umum akan bisa memahami tentang konsep bangunan gedung hijau ini. Bahkan masyarakat bisa merasakan penghematan jika menerapkan konsep ini. 

 

Selama ini, lanjutnya, masyarakat menilai rumah dengan konsep BGH tergolong mahal. Padahal, suatu saat BGH akan lebih murah.

 

"Saat ini orang ngomong mahal, tapi suatu saat akan murah. Ini nanti digerakkan ekonomi hijau. Material bisa dikembangkan dengan menggunakan yang lokal. Bisa tenaga kerja yang nganggur diberdayakan. Konsepnya luar biasa," bebernya. 

 

Ia menjelaskan untuk rumah sederhana yang menggunakan konsep BGH ini akan lebih menghemat 20-25 persen. Sementara, bangunan dengan high risk atau risiko tinggi bisa menghemat sampai 30-40 persen. 

 

"Ini harus kita dengungkan. Efeknya, yang tidak ternilai itu alamnya lestari. Itu luar biasa. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?," terangnya.

 

Menurutnya, beberapa pengembang sudah membangun rumah dengan konsep BGH. Namun, tidak jarang masyarakat juga kemudian hari melakukan renovasi tanpa memperhatikan BGH. Oleh karena itu, perlu edukasi kepada seluruh pihak tentang pentingnya konsep BGH. 

 

"Makanya, bagaimana kita berkolaborasi, mengubah mindset. Kalau sudah masuk (mindset BGH), kan akan jalan," tuturnya. 

 

Ia menyebutkan, ada sejumlah kaidah desain arsitektur dalam konsep BGH yang harus diterapkan, antara lain bangunan harus sehat, tata ruang harus baik, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bangunan hemat energi

 

"Ke depan, mungkin dengan solar panel, bukaan jendela, sirkulasi udara, itu harus diatur. Sehingga, hemat energi mengurangi penggunaan elektrikal," ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan jika material yang dipakai juga menggunakan material yang ramah lingkungan dan zero karbon. 

 

Dengan konsep itu, bangunan akan lebih sehat. Jika semua sudah hemat energi, perawatan bangunan akan lebih murah. Namun yang paling penting adalah pembangunan tersebut bisa berkelanjutan.