Tergerus Budaya Moderen dan Digital, Ini Deretan Dolanan khas Jogja yang Mulai Ditinggalkan

Permainan Egrang
Sumber :
  • VIVA Jogja/traditional games returns.

VIVA Jogja - Dolanan anak khas Yogyakarta, atau permainan tradisional anak-anak yang berasal dari Yogyakarta, memang semakin jarang ditemukan di era modern ini.

Layanan Internet Gratis Program Yoyok-Joss, Terintegrasi dengan Program Semarang Smart Response

Permainan-permainan ini, meskipun sederhana, memiliki nilai sosial dan budaya yang sangat tinggi, mengajarkan kerjasama, strategi, serta motorik halus dan kasar.

Seiring berkembangnya teknologi dan kebiasaan bermain yang lebih modern, banyak permainan tradisional ini mulai terlupakan.

Bentuk Talenta Digital Berdaya Saing Global, Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Kelas AI dan Otomasi

Namun, beberapa komunitas di Yogyakarta dan daerah sekitarnya masih berusaha untuk melestarikan permainan-permainan ini agar tetap dikenang oleh generasi penerus.

Beberapa permainan tradisional yang dulu sangat populer di kalangan anak-anak Yogyakarta, namun sekarang mulai langka, antara lain:

Gasing (Puteran)

Generasi Muda Yakin Agustina - Iswar Bawa Semarang Lebih Hebat Lagi

Gasing adalah permainan dengan menggunakan alat yang disebut "gasing" yang diputar dengan tali.

Anak-anak akan mencoba memutar gasing sekuat mungkin dan membuatnya tetap berputar.

Di Yogyakarta, gasing biasanya terbuat dari kayu atau logam dan dimainkan dengan teman-teman secara berkelompok.

Egrang

Egrang adalah permainan yang menggunakan dua tongkat panjang yang dipasangkan dengan pijakan kaki.

Anak-anak akan berjalan di atas tongkat tersebut sambil mencoba menyeimbangkan tubuh.

Meskipun permainan ini melatih keseimbangan, namun egrang kini lebih jarang dimainkan karena sulitnya mendapatkan tongkat yang tepat dan membutuhkan keterampilan.

Teka-Teki (Lompat Tali)

Permainan lompat tali atau "teka-teki" ini biasanya dimainkan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada dua tiang atau pohon, dan pemain akan melompat melintasi tali yang digerakkan secara bergantian.

Semakin tinggi posisi tali, semakin sulit tantangannya. Bola Bekel Meskipun permainan ini agak lebih umum, di Yogyakarta, bola bekel memiliki ciri khasnya sendiri.

Permainan ini menggunakan bola kecil dan biji bekel, di mana pemain harus melempar bola dan mengambil biji bekel satu per satu tanpa menjatuhkan bola.

Tendangan Bantal

Ini adalah permainan yang sangat khas, di mana anak-anak saling berlomba menendang bantal yang berada di atas tanah.

Biasanya permainan ini dilakukan secara berkelompok, dan pemenangnya adalah mereka yang bisa menendang bantal sampai sejauh mungkin atau sampai terjatuh.

Bakiak

Bakiak adalah permainan yang menggunakan alas kaki dari kayu, biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih yang berjalan bersamaan dalam satu bakiak besar.

Pemain harus bisa berjalan dengan baik dan cepat, serta saling berkoordinasi agar tidak terjatuh.

Cublak-Cublak Suweng

Ini adalah permainan yang seru dan melibatkan banyak anak. Salah satu anak akan memegang sebuah benda kecil (biasanya sejenis kerikil atau benda kecil lainnya) yang disembunyikan di tangan, sementara yang lainnya menebak di tangan siapa benda tersebut berada.

Lagu dan gerakan tangan yang seru membuat permainan ini sangat populer di masa lalu.

Sega Mancing

Sega mancing adalah permainan yang melibatkan anak-anak dalam menangkap benda yang dilemparkan, seperti bola kecil atau benda lain, dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti sendok.