Seribu Peserta Siap Meriahkan Wirofest 2024, Ada Upacara Tumplak Wajik Buatan 73 RT

Wirogunan Festival
Sumber :
  • VIVA Jogja/Jogjakota.go.id

Jogja, VIVA Jogja - Lebih dari seribu warga dari tujuh kampung se-wilayah Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, siap berpartisipasi dalam perhelatan akbar Wirogunan Festival (WiroFest), yang digelar pada hari Minggu (22/9).

Jangan Lewatkan, Ini Festival Wisata di Jogja Hingga Akhir Bulan!

Acara spektakuler ini mengusung tema “Wirogunan Tumplak Wajik”, sebuah perayaan budaya yang menggabungkan tradisi dengan semangat kebersamaan warga.

Dimulai pada pukul 13:00 WIB, tujuh titik kumpul di setiap kampung akan menjadi saksi awal dimulainya karnaval budaya ini.

Tampilkan Gunungan Setinggi 11 Meter, Festival Teras Malioboro Siap Pecahkan Rekor MURI

Setiap kampung akan membawa “gunungan”, lambang kemakmuran yang sarat makna spiritual, dikawal oleh “bergodo”.

Iring-iringan ini akan bergerak perlahan namun pasti, melintasi Jalan Tamansiswa yang akan dipadati warga dan wisatawan, hingga berakhir di Pendopo Tamansiswa yang menjadi pusat acara.

DIY Dorong Transformasi Digital Tenant Teras Malioboro

Tidak hanya parade, Wirogunan Festival akan menampilkan berbagai atraksi seni budaya yang dihadirkan oleh masyarakat dari tujuh kampung tersebut.

Alunan musik tradisional, tarian daerah, serta busana adat akan menghiasi setiap sudut karnaval.

Setiap kampung akan mempersembahkan keunikan masing-masing, memperlihatkan kekayaan budaya yang ada di Kelurahan Wirogunan.

Setiap langkah para peserta karnaval akan menjadi saksi kuatnya identitas budaya yang tetap dijaga di tengah arus modernisasi.

Puncak dari setiap kampung dalam karnaval ini adalah “gunungan”, sebuah susunan simbol berbagai hasil bumi dari KWT, kampung sayur dan beragam makanan lainnya, yang melambangkan keberkahan dan kemakmuran.

Gunungan tersebut tidak hanya untuk dipamerkan, tetapi juga akan dibagikan kepada warga pada akhir prosesi, sebagai simbol berbagi rezeki dan persaudaraan.

Tradisi ini mencerminkan filosofi masyarakat Jawa tentang pentingnya kebersamaan dan berbagi dengan sesama dalam segala keadaan.

Prosesi ini akan dilengkapi dengan upacara “Tumplak Wajik”, dengan menikmati wajik yang dibuat oleh warga dari 73 RT se-Wirogunan.

Wajik tersebut akan dibagikan kepada warga yang hadir. Ini melambangkan tradisi berbagi, di mana kesejahteraan dan rezeki yang diperoleh tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga dibagikan kepada sesama.

Filosofi ini mencerminkan pentingnya kepedulian sosial dan semangat saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam acara ini, Penjabat Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, bersama Lurah Wirogunan, forkompimca, pengurus RT, RW, tokoh masyarakat dan warga Wirogunan, akan menikmati wajik bersama penuh kegembiraan dan kesyukuran.

Lebih dari sekadar karnaval, WiroFest 2024 adalah bentuk nyata dari usaha pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan.

Melalui acara ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga tradisi dan meneruskannya kepada generasi muda.

Keterlibatan lebih dari seribu orang dalam festival ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Yogyakarta.

Acara ini juga diharapkan menjadi magnet bagi para wisatawan, baik lokal maupun internasional.

Kemeriahan WiroFest bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukasi bagi masyarakat Wirogunan maupun Kota Yogyakarta.

Tidak hanya warga Yogyakarta, para pengunjung juga diajak untuk ikut merasakan kehangatan kebersamaan dalam acara ini.

Dengan adanya pembagian gunungan kepada warga, sebagai bagian dari keberkahan yang dilambangkan dalam tradisi Tumplak Wajik.

Semangat berbagi ini mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa yang selalu mengedepankan rasa kebersamaan dan persatuan.

"Mari saksikan dan rasakan sendiri kemeriahan karnaval budaya ini, dan jadilah bagian dari sejarah yang akan terus dikenang," kata Sugeng Purwanto, dilansir laman resmi Pemkot Jogja.