Simbar Lintang: Nyong Festival ke-3 Tegal, Apresiasi Seniman yang Terlupakan

Panitia Nyonge Festival 3 Tegal
Sumber :
  • Viva Jogja

 

Tak Perlu Terikat Sumbangan Pilbup Tegal 2024, Relawan Jaga Suara: Tetap Pilih Sesuai Hati Nurani

TEGAL Viva Jogja - Kabupaten Tegal kembali menggelar ajang bergengsi, Nyong Festival ke-3 yang akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2024 di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa). 

Festival tahunan ini dihelat oleh Dewan Kesenian Kabupaten Tegal dengan tajuk Simbar Lintang, yang memiliki makna mendalam: menghargai bintang-bintang seni yang telah membawa nama Tegal ke kancah nasional dan bahkan internasional.

Bolone Mase Tegal Raya Serahkan Bantuan Gerobak Angkringan, Bukti Nyata Dukungan pada UMKM

Namun, meski para seniman tersebut telah mencetak prestasi, ironisnya masih banyak masyarakat Kabupaten Tegal yang belum menyadari dan mengenal para pahlawan seni ini. 

Imam Joend, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tegal, menyampaikan keprihatinannya terhadap kurangnya apresiasi terhadap seniman lokal yang sudah berjasa.

Maulid Akbar di Pendopo Ki Djaga Manggala Sambut Antusias Warga Tegal

"Banyak seniman dari Tegal yang sebenarnya sudah terkenal di dunia seni Indonesia, tapi sayangnya, masyarakat kita belum tentu mengenal kiprah mereka. Ini yang menjadi misi kami di Nyong Festival, mengangkat nama mereka agar lebih dikenal di rumah sendiri," tutur Imam dengan nada tegas.

 

Penghargaan untuk Seniman Berprestasi

Nyong Festival ke-3 akan menghadirkan deretan seniman lokal yang telah mengukir prestasi, baik di tingkat regional maupun nasional. 

Salah satunya adalah Ipulogi, seorang penggiat wayang dolanan asal Balapulang yang telah berkeliling Indonesia mempersembahkan karyanya. 

Salah satu karya andalannya, Gatot Kece", telah diutus oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Luhut Binsar Pandjaitan untuk dipentaskan dalam berbagai acara bergengsi.

Ipulogi juga dikenal sebagai finalis ajang Indonesia Hot Talent di RCTI.

Imam Joend menambahkan, Jesy Dwi Oktaviani, juara 1 Beauty Muslimah tingkat Provinsi Jawa Tengah dan juara favorit nasional dari Kecamatan Bojong, juga akan turut tampil memeriahkan festival ini.

Prestasi yang diraihnya di dunia fashion dan kecantikan menunjukkan betapa berbakatnya para generasi muda Tegal.

Selain itu, dalam bidang sastra, Khalawatun Najwa yang merupakan juara harapan 2 pembaca puisi tingkat nasional, akan membacakan karya dari sastrawan besar asal Tegal, Sides Sudyarto DS. 

Karya puisi tersebut memiliki kedalaman makna yang diharapkan mampu menyentuh hati para penonton dan memberikan apresiasi lebih terhadap karya sastra lokal.

 

 

Pertunjukan Seni Tradisional yang Memukau

Bukan hanya seniman perorangan, kelompok seni dari Tegal juga akan menunjukkan kebolehannya. Rumah Seni Tegal (RST), yang telah beberapa kali tampil di panggung internasional seperti Eropa dan Malaysia, akan mempersembahkan pertunjukan tari. 

Nimas Galih Cahyaningtyas, pemenang lomba macapat juara 2 tingkat Jawa Tengah dari SMP 1 Kedungbanteng, akan tampil sebagai bagian dari pertunjukan RST. 

Kehadiran kelompok seni ini diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk terus melestarikan budaya tradisional yang kaya.

Tidak ketinggalan, Group Jaran Ebeg Karya Kencana, Group Kuntulan Sapu Jagad, Sanggar Sekar Arum, Jaka Nyong, dan Sanggar Tari Sekartaji akan memeriahkan acara dengan tarian dan musik tradisional yang kental dengan nuansa lokal. 

Menurut Imam, kehadiran mereka di panggung Nyong Festival merupakan bentuk komitmen dalam menjaga warisan budaya yang harus tetap lestari.

 

Festival Seni yang Menjembatani Generasi Muda

Festival ini juga diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara para seniman senior yang sudah berprestasi dengan generasi muda.

Imam Joend menegaskan pentingnya regenerasi dalam dunia seni.

"Seniman muda adalah masa depan kita. Mereka harus kita dukung dan apresiasi, agar seni di Tegal tidak mati suri. Festival ini menjadi momentum untuk mengenalkan mereka kepada masyarakat luas dan memberi ruang bagi mereka untuk berkembang," ujar Imam.

Dengan mengusung tema Simbar Lintang, Nyong Festival ke-3 tak hanya sekadar perayaan seni, tetapi juga menjadi ajang apresiasi bagi seniman-seniman yang telah mengharumkan nama Kabupaten Tegal. 

Imam berharap melalui acara ini, para seniman lokal mendapatkan pengakuan yang pantas dari masyarakat dan terus berkembang dalam berkarya.

Festival ini juga diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar Tegal, untuk menyaksikan pertunjukan seni yang beragam dan sarat makna.

Kabupaten Tegal dengan kekayaan budayanya patut diapresiasi, dan Nyong Festival menjadi salah satu wujud nyata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.