Nia, Remaja Penjual Gorengan di Pariaman Sempat Terekam Video Tetangganya Sebelum Ditemukan Tewas

Tangkapan layar video yang merekam saat Nia penjual gorengan melintas
Sumber :
  • VIVA Jogja/tangkapan layar X

Jogja, VIVA Jogja - Sebuah video yang merekam momen terakhir Nia Kurnia Sari, gadis 18 tahun asal Pariaman, Sumatra Barat, sebelum menghilang selama 2 hari dan ditemukan tak bernyawa di sebuah hutan.

11 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang

Momen mengharukan itu secara tak sengaja direkam tetangganya, saat Nia melintas untuk berjualan gorengan keliling kampung.

“Gadis remaja itu berjualan gorengan sejak SMP dengan berjalan kaki setiap hari demi menghidupi keluarganya dan menabung untuk kuliah, sebelum ia dikabarkan hilang dan ditemukan terkubur di hutan tanpa busana,” tulis akun X @mwv.mystic.

Polisi Ungkap Pembunuh Dokter Marwartih Karena DNA Air Liur Pelaku Di Payudara Korban

Akun itu lantas menceritakan kisah hidupnya. Nia dikenal sebagai anak mandiri dan tangguh.

Meskipun keluarganya kurang mampu, ia tidak putus asa untuk tetap bersekolah. Sejak masih duduk di bangku SMP, Nia sudah berjualan gorengan di sekitar rumahnya, di Korong Pasar Surau, Padang Pariaman hingga tamat SMA.

Anak Durhaka, Bacok Ibu Kandung Saat Tadarus di Masjid Sampai Tewas

 

Nia berjualan sepulang ia sekolah. Dari jam 4 sore hingga menjelang maghrib. Hanya mengandalkan sebuah wadah tempat menaruh gorengan, dan sebuah payung untuk antisipasi hujan, dengan berjalan kaki Nia mengitari perkampungan menjajakan gorengan tahu isi dan bakwan.

“Tahu isi... bakwan..." suaranya yang khas dan sudah dikenal penduduk desa itu terdengar setiap ia melewati lokasi rumah rumah penduduk. Berharap para calon pembeli yang masih ada di dalam rumah tau bahwa "gorengan bakwan si Nia" sudah datang.

“Namun si pedagang gorengan yg ramah itu kini hanya tinggal kenangan.

Setelah video amatir diatas diambil, Nia, yg mengenakan baju dan celana hitam saat berjualan sore itu dinyatakan hilang,” tulis akun itu lagi.

Nia yang biasanya pulang jelang Maghrib, hari itu tidak pulang hingga pukul 8 malam. Sang ibu lalu mencari tau keberadaan anaknya itu, namun tidak ada petunjuk.

“Mereka yg mengenal Nia mengatakan, tadi sempat lewat dgn gorengan2nya, namun setelah itu warga tidak melihatnya lagi,” sebutnya dengan nada haru.

Dua hari hilang dan dilakukan pencarian masal, ditemukan beberapa hal yang menjadi petunjuk. Diantaranya pakaian, ikat rambut, dan gorengan beserta saus sambal yang Nia jual berserakan di sebuah lokasi berjarak 500 meter dari rumahnya. Hingga akhirnya ditemukan sebuah bekas galian yang berada di dekat lokasi penemuan benda benda itu.

 

Gorengan yang dibawa Nia tampak berceceran di dekat jasadnya

Photo :
  • VIVA Jogja/tangkapan layar X

 

“Dan saat dilakukan penggalian, tubuh Nia ditemukan terkubur di kedalaman dangkal dalam kondisi terikat dan tanpa busana,” pungkas pemilik akun yang membuat dada pembacanya sesak karena menahan kesedihan.

Dari peristiwa itu, Nia tampaknya menjadi korban rudapaksa dari orang-orang berhati jahanam. Bukan hanya dirudapaksa, gadis malang itu juga dibunuh, diduga agar perbuatan para pelaku tidak terbongkar.

Yang bikin tambah haru adalah video yang juga dishare oleh pemilik akun X lainnya, yang merekam pembicaraan seorang ibu yang membeli gorengan Nia.

 

“Di mana sekolah dek?” kata si ibu pembeli.

“Kemarin di INS (Institut Nasional Syafii), sekarang sudah tamat,’’ jawab Nia.

“Gak nglamar kerja?” lanjut si ibu.

“Mau coba kuliah dulu buk..” ujar Nia.

Kisah malang Nia penjual gorengan yang tewas mengenaskan itu telah dibaca oleh 3,3 juta orang dan diposting ulang sebanyak 6.538 kali, dengan 1.853 kutipan.

Sontak saja, warganet pun geram dengan aksi biadab para pelaku.

“Hukum matilah bedebah...” tulis warganet.

“Biadab kelean. Hukum pancung. Qisas pelakunya,” sambung yang lain.

“Dunia sudah terasa tidak adil untuk dia yang harus berjuang keras demi keluarga dan sekolah. Dia pun sampai harus meninggal dengan cara keji. Surga untukmu Nia, amin. Tempat terbaik akherat sudah menantimu,” tulis warganet yang simpati pada Nia.