InJourney - Belajar dan Eksplorasi Sejarah di Keraton Ratu Boko
- Istimewa
Setelah itu, para siswa diajak berkeliling kawasan Keraton Ratu Boko untuk mempelajari lingkungan dan sejarah yang melekat pada situs cagar budaya ini. Eksplorasi tersebut dipandu oleh pramuwisata berpengalaman yang memberikan penjelasan menarik tentang sejarah Keraton Ratu Boko.
“Belajar sejarah melalui pengalaman langsung di situs budaya seperti Keraton Ratu Boko ini, memberikan konteks nyata bagi siswa. Mereka tidak hanya membaca tentang sejarah dari buku, tetapi juga melihat, menyentuh, dan mengalami langsung situs-situs bersejarah, yang menjadikan pembelajarannya lebih nyata, bermakna dan mudah dipahami,” jelas Pgs Corporate Secretary Group Head InJourney Destination Management Destantiana Nurina.
Siswa-siswi juga diajak belajar memainkan alat musik tradisional gejog lesung. Alat musik ini memiliki nilai tradisi yang tinggi, biasanya dimainkan bersama-sama oleh masyarakat setelah panen padi sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan.
Gejog lesung juga lekat dengan kisah legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Kala itu, Bandung Bondowoso diminta membuat seribu candi dalam waktu semalam untuk membuktikan kesaktiannya agar bisa meminang Roro Jonggrang. Dalam cerita tersebut, Roro Jonggrang mengerahkan petani di desa-desa untuk memainkan musik gejog lesung di tengah malam sehingga ayam berkokok pertanda hari telah fajar dan menggagalkan usaha Bandung Bondowoso.
Di akhir penjelajahan, para siswa mengikuti kegiatan seni berupa mewarnai objek Keraton Ratu Boko pada kertas kanvas yang telah disediakan. Aktivitas ini dirancang untuk mengasah kreativitas sekaligus menjadi sarana bagi siswa mengekspresikan imajinasi mereka melalui warna. Kegiatan ini diharapkan memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperdalam rasa cinta siswa terhadap budaya lokal.
“Mereka tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga pelaku yang aktif dalam proses belajar, sehingga siswa lebih mungkin mengingat dan menghargai pelajaran yang mereka dapatkan. Pendekatan ini juga membangun rasa ingin tahu dan motivasi intrinsik, yang menjadi fondasi penting untuk pembelajaran sepanjang hayat,” jelasnya.