Hadirkan 100 Unit Digester Olah Kotoran Sapi, Banyuroto Wujudkan Kampung Biogas
- istimewa
MAGELANG, VIVA Jogja - Desa Banyuroto merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Di desa yang berada di kaki Gunung Merbabu ini, ada warganya yang berhasil menciptakan energi alternative berupa biogas.
Desa seluas 622.130 hektar dan terletak di kawasan perbukitan ini, secara geografisnya mendukung untuk usaha perkebunan dan peternakan sapi. Karena itu, mayoritas penduduk desa setempat sebagai petani sayuran.
Selain pertanian, petani Desa Banyuroto juga berinovasi menciptakan energi alternative dari kotoran sapi. Inovasi tersebut bahkan sempat mendapat penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Desa Banyuroto di bawah kepemimpinan Yanto sebagai kepala desa, juga mendapat penghargaan Proklim Lestari. Yakni sebuah penghargaan bagi desa yang aktif dalam pengendalian perubahan iklim.
Desa Banyuroto berinovasi hadirkan energy biogas
- hermanto
Sejak tahun 2017, kotoran sapi yang ada di desa setempat ditampung melalui media digester. Yakni wadah melingkar berfungsi mengurai limbah kotoran sapi sebagai bahan baku biogas. Biogas inilah yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Yanto mengakui, jumlah sapi di Desa Banyuroto sempat menurun akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun kondisi itu tetap membuat program biogas berjalan. Dari perkiraan 1.000 ekor sapi sebelum wabah, hanya sekitar 10 persen yang terdampak PMK.
Dengan inovasi energi alternatif biogas ini, warga Desa Banyuroto kini tidak lagi bergantung dengan gas elpiji yang terkadang sulit didapatkan. Yantop berharap perhatian pemerintah untuk memajukan usaha warganya tersebut.
Ketua Kelompok Pengelola Biogas Banyuroto, Yanto A menjelaskan, satu unit digester berkapasitas enam kubik membutuhkan kotoran dari dua ekor sapi.
“Jika akan mencapai target biogas yang lebih besar, perlu lebih banyak digester di setiap rumah tangga peternak. Kami berharap Banyuroto menjadi percontohan desa lain dalam mengembangkan energi terbarukan,” terang Yanto.
Desa Banyuroto menargetkan membangun 100 unit digester biogas hingga tahun 2027. Pihak desa setempat pun telah mengajukan bantuan ke dinas terkait, agar target 100 unit digester segera terealisasi.