Mendikdasmen Ajak Generasi Muda Bangga Jadi Penutur Bahasa Daerah

Mendikdasmen Abdul Muti berbincang dengan siswa SMP Turi
Sumber :
  • hms

 

UMUKA Solo: Meningkatkan Wawasan Pendidikan Melalui Kuliah Umum Mendikdasmen

YOGYAKARTA, VIVAJogja-  Bahasa Ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari seseorang sejak kecil secara alamiah. Selain itu, menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya. 

Dalam lingkup di Indonesia, bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti saat menghadiri Selebrasi Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ke-25 Tahun 2025. 

Program MBG di Sleman Didukung Penuh Semua Pihak

Agenda acara bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru-baru ini. Dalam peringatan Hari Bahasa Ibu, juga dimeriahkan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH).

“SAIH merupakan bagian dari Sosialisasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digulirkan oleh Kemendikdasmen,” ucap Abdul Mu’ti. 

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dukung Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Mendikdasmen asyik senam SAIH di halaman SMPN 1 Turi

Photo :
  • hms

Dalam kesempatan itu, Abdul Mu’ti berbincang dengan perwakilan siswa mengenai proses belajar mengajar di SMPN 1 Turi menggunakan bahasa Jawa.

 Menteri Mu’ti kagum menyaksikan siswa fasih berbicara menggunakan bahasa Jawa. Selain berolahraga, fokus kebiasaan anak Indonesia Hebat lainnya yaitu bermasyarakat. 

“Kalian telah menjadi contoh yang baik, dalam mengimplementasikan budaya lokal. Kiranya kalian kelak menjadi anak yang sukses,”  terang Menteri Mu’ti.

Menteri Mu’ti juga menyampaikan kiat melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah.  Yakni menggunakan bahasa daerah sebagai muatan lokal pembelajaran, menggunakan bahasa daerah dalam interaksi kehidupan sehari hari. 

Selain itu, menggunakan bahasa Indonesia jika bahasa asing telah memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Kiat terakhir yakni menggunakan bahasa daerah sebagai sarana seni dan ilmu pengetahuan.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin mengaku sengaja memilih SMPN 1 Turi sebagai salah satu tempat pelaksanaan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ke-25 Tahun 2025.

Alasannya, kata Hafidz, karena SMPN 1 Turi sukses meraih predikat sebagai Sekolah Pelestari Bahasa Jawa Terbaik saat gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu oleh Balai Bahasa Provinsi DIY pada bulan November 2024 lalu.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang dicanangkan oleh UNESCO setiap tanggal 21 Februari, kata Hafidz, menjadi momen membangkitkan kesadaran bahwa bahasa sangat penting untuk pendidikan dalam hal membentuk cara orang belajar, berkomunikasi serta bermasyarakat.

 Tak ketinggalan, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengaku bangga atas predikat Sekolah Pelestari Bahasa Jawa Terbaik yang diraih oleh SMPN 1 Turi. 

“Dengan adanya penghargaan tersebut, kiranya menjadi pemantik Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman mendorong sekolah yang lain berprestasi di ajang serupa. Pemkab Sleman siap mendukung kebijakan revitalsasi bahasa daerah yang dilakukan oleh Kemendikdasmen,” ucap Danang.

Terpisah, Kepala SMPN 1 Turi, Hospita Henny Koerniati mengatakan, kedatangan Mendikdasmen menjadi komitmen kuat dukungan Kemendikdasmen atas usaha revitalisasi bahasa daerah yang telah dilaksanakan di SMPN 1 Turi.

 “Praktik baik revitalisasi bahasa daerah yang kami lakukan, yakni setiap hari Kamis, siswa dan guru secara aktif menggunakan bahasa Jawa saat melakukan proses pembelajaran maupun interaksi di lingkungan sekolah,” jelas Pita.