Dentuman Meriam MAJT Iringi Pengumuman Bulan Ramadan

Suasana penyambutan Ramadan di halaman MAJT Semarang
Sumber :
  • hms

SEMARANG, VIVAJogja – Pada akhir Sya’ban 1446 Hijriah, Tradisi menyongsong Ramadan “Dugderan” kembali digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Tradisi yang telah terawat sejak 144 tahun lalu, ditandai pemukulan bedug di masjid kebanggaan warga Jawa Tengah itu. 

Fokus Perbaiki Jalan Rusak Jelang Arus Mudik 2025 di Jateng

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno didaulat memukul bedug ijo Mangunsari yang diiringi dentuman meriam. Dalam tradisi itu, Sumarno berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja. Sedangkan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum.

Tradisi yang telah ada sejak 1881 itu, bertujuan mengingatkan warga Kota Atlas jika Ramadan telah tiba. Sesaat sebelum bedug ditabuh, dibacakan Suhuf Halaqah oleh Sumarno yang diterima dari Wali Kota Semarang.

Ratusan Pelajar SMP di Magelang Didoktrin Tujuh Kebiasaan Hebat

Sekda Jateng Sumarno memukul bedug ijo Mangunsari.

Photo :
  • arif

Inti Suhuf Halaqah mewartakan bahwa Ramadan telah dekat. Para umat Islam diminta mengisi bulan suci dengan beribadah. Selain itu, memperbanyak amal yang berguna bagi pribadi, serta masyarakat sekitar juga bangsa.

254 Petugas Haji Jadi Sorotan, Sekda Jateng: Fokus Layani Jemaah dan Jangan Utamakan Ibadah sendiri

Sumarno berharap tradisi Dugderan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM. Selain itu, menjadi salah satu event wisata di Semarang.  

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berharap, momen tersebut menjadi perekat warga Kota Lumpia. Usai pesta demokrasi, seluruh warganya bersatu dalam membangun Semarang dan tidak tersekat-sekat.