Jogja Digdaya, Solusi Efektif Hadapi Kebencanaan di Sektor Pendidikan
- Humas Pemda DIY
YOGYAKARTA, VIVA Jogja – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DI Yogyakarta bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB) resmi meluncurkan sistem pelaporan dampak bencana berbasis daring yaitu 'Jogja Digdaya' atau Digitalisasi Pelaporan Dampak Bencana pada Satuan Pendidikan DIY di Gedhong Pracimosono Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (07/05/2025).
Diketahui, Jogja Digdaya ini merupakan sistem digital inovatif yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan akan mekanisme pelaporan dampak bencana secara cepat, akurat dan terintegrasi di seluruh satuan pendidikan di DIY.
Peluncuran oleh Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Pakualam X, sistem ini akan digunakan sekolah/madrasah untuk melaporkan kejadian bencana maupun kejadian darurat lainnya yang berdampak pada aktivitas pendidikan, termasuk kondisi infrastruktur, peserta didik, tenaga pendidik, serta proses pembelajaran.
"Aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan secara resmi saya luncurkan. Kita berharap aplikasi ini dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan aman bencana yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa, guru, dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembelajaran sehari-hari," ujar KGPAA Paku Alam X.
Sri Paduka mengungkapkan DIY merupakan wilayah yang benar-benar rawan bencana, bahkan memiliki potensi bencana yang bisa dikatakan cukup lengkap. Terkait dengan penanganan terhadap warga masyarakat dan aspek lainnya, secara umum Pemda DIY dapat mengatakan rencana mitigasi dan rencana kontingensi sudah disiapkan.
Namun, masih ada tantangan dalam hal pendidikan, terutama sering terjadi miskomunikasi terkait data. Semisal ada lembaga donor yang ingin membantu, tetapi bantuannya tidak sesuai kebutuhan. Dengan adanya sistem data kebencanaan berbasis aplikasi ini, diharapkan sekolah dan pihak terkait lainnya dapat langsung mengisi data.
Aplikasi ini, misalnya bisa digunakan untuk mencatat kerusakan ruang kelas, kerusakan peralatan pendidikan, dan lain sebagainya. Data tersebut nantinya akan tersedia secara daring (online) dan real-time, sehingga para pemangku kepentingan bisa langsung mengetahui dan memahami situasi.