Mengapa Pemkot Yogya Meluncurkan Batik Segoro Amarto?
- Dok Pemkot Yogya
VIVA Jogja – Pemerintah Kota Yogyakarta baru-baru ini meluncurkan motif baru Batik Segoro Amarto di Gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN), Terban, Yogyakarta. Didahului dengan prosesi simbolis pengecapan batik Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, juga menerima sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Prof Dr Budi Agus Riswandi dan menegaskan bahwa hak atas motif ini menjadi milik Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung kemajuan IKM Batik lokal.
Motif Batik Segoro Amarto merupakan hasil karya kreatif warga Yogyakarta yang menggambarkan filosofi kebijaksanaan, ketekunan, dan keselarasan, serta menjadi simbol kebangkitan industri batik local dan batik ini ditetapkan sebagai seragam pegawai dan sekolah SD, SMP, SMA di Kota Yogyakarta.
Motif Segoro Amarto ini merupakan hasil pengembangan dari motif batik lama yang diperbarui dengan elemen-elemen bermakna tanpa meninggalkan filosofi aslinya, juga mendorong ekonomi kreatif.
Motif batik ini mengandung berbagai simbol khas Yogyakarta, seperti Peksi Bulu 10 yang melambangkan kemajuan dan perkembangan di era kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X,
Cepek Papat, simbol perlindungan manusia sejak dalam kandungan hingga akhir hayat. Pohon Asam Jawa, bermakna semangat muda dan kebahagiaan, Canting, sebagai pengingat bahwa Yogyakarta adalah Kota Batik Dunia, sedang Tugu Pal Putih melambangkan nilai Manunggaling Kawulo lan Gusti. Simbol Buku dan Pena, melambangkan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Pelajar
Dampak Ekonomi dan Sosial
Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, batik ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali industri batik local dan meningkatkan kesejahteraan para perajin dan produksi hingga distribusinya akan dikelola melalui Koperasi Merah Putih.