Punya Kekayaan Hayati, Dubes Inggris Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Negara Adidaya Iklim
- cahyo purnomo edi
Jogja –Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), Jumat 17 November 2023. Dalam diskusi ini, Jermey sempat membahas tentang potensi Indonesia menjadi negara adidaya iklim.
Indonesia dinilai Jermey memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kondisi ini juga didukung dengan ketersediaan energi ramah lingkungan yang dimiliki oleh Indonesia.
Dua faktor itu disebut Jermey bisa membuat Indonesia menjadi negara adidaya iklim. Kondisi ini dianggap Jermey akan membuat Indonesia punya peran penting dalam mencapai tujuan bersama menjaga iklim global.
"Indonesia berperan penting dalam mencapai tujuan iklim global. Indonesia berpotensi menjadi negara adidaya iklim," ungkap Jermey.
Jermey menyebut pemerintah Inggris memuji kepemimpinan Indonesia di G20 pada 2022 yang telah mengarusutamakan transisi energi ke dalam agenda pertemuan penting negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Jermey menerangkan Inggris dan Indonesia akan terus memperkuat kerja sama di berbagai sektor dan area terkait perubahan iklim. Dihadapan para mahasiswa UGM, Jermey mengajak generasi muda Indonesia ikut mendukung peran aktif dua negara dalam mengatasi perubahan iklim global.
"Saya percaya bahwa suara dan aksi kalian sangat penting dalam mendukung kerja sama kami dengan Indonesia khususnya dalam mengatasi perubahan iklim," terang Jermey.
"Inggris dan Indonesia akan terus berkolaborasi secara erat untuk menunjukkan ambisi dan kepemimpinan dalam bidang iklim," sambung Jermey.
Jermey menambahkan tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk mengajak generasi muda ikut bersuara dan memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan iklim.
Momentum itu seiring dengan Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim atau "COP28" yang akan dimulai 30 November 2023 di Dubai.
"Saya tidak melebih-lebihkan betapa pentingnya hasil COP28 yang menempatkan dunia pada jalur yang tepat untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius," tutup Jermey.