Lucu, Pengusaha Kuliner Yogyakarta Kenalkan Sate Klatak dengan Video Parodi Berjudul Gadis Klatak

gadis klathak
Sumber :
  • istimewa

Jogja –Serial di Netflix berjudul 'Gadis Kretek' yang diperankan Dian Sastrowardoyo menginsipirasi seorang pemilik warung sate klathak untuk membuat video parodi berjudul 'Gadis Klatak'. Video 'Gadis Klatak' ini dibuat untuk mengenalkan menu makanan khas Yogyakarta yaitu sate klatak.

Resep Jitu Bikin Pisang Goreng Krispi, Favorit Cemilan Sore dan Teman Ngopi

Pembuat video 'Gadis Klatak' yang juga merupakan pemilik warung sate Pak Jede, Jhon Dayat menceritakan video itu dipakai untuk mengenalkan dan mempromosikan sate klatak kepada masyarakat luas.

"Ini memang video parodi, ya biar unik memang kita beri judul Gadis Klatak, karena memang menceritakan tentang dunia Sate Klatak ya. Nah disini dengan tokohnya bernama Jeng Ngat. Itu parodi dari tokoh Jeng Yah di Gadis Kretek," ucap Dayat, Senin 27 November 2023.

Yoyok Sukawi Temani Joko Santoso Buka Puasa Bersama Warga di Pedagang Gilo-Gilo

Berdurasi sekitar 1,28 menit, video parodi Gadis Klatak dapat ditonton di media sosial seperti tiktok dan instagram akun Pak JeDe. Dalam video itu bercerita tentang Gadis Klatak bernama Jeng Ngat yang mengenalkan rahasia kelezatan kuliner klatak sehingga menjadi kuliner terenak di Yogyakarta, dan di Indonesia.

Dalam salah satu adegan Jeng Ngat juga menjelaskan bagaimana cara membuat sate klatak, mulai dari pemotongan daging, memasak, hingga menyajikan. Sang tokoh 'Gadis Klatak' juga memberi edukasi mengenai kandungan protein dalam sate klatak yang jika diolah dengan benar bisa rendah kolesterol.

Sambut Pergantian Tahun The Manohara Hotel Yogyakarta Siapkan Buffet Terpanjang di Jogja

Dayat menuturkan salah satu tujuan video 'Gadis Klatak' ini dibuat agar generasi Z mengenal salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta. Dayat menyebut saat ini generasi Z lebih suka dengan makanan cepat saji maupun makanan dari luar negeri dibandingkan makanan tradisional Indonesia.

Dayat menceritakan sate klatak dikenal sebagai kuliner sate kambing yang awalnya berasal dari Pleret,  Bantul, Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa, kegiatan membakar sate di pembakaran terbuka disebut "klathak".

Dayat membeberkan sate klatak ini sangat berbeda dari ragam sate lainnya, yang biasanya memakai garam dan lada sebagai bumbu utamanya. Salah satu ciri khasnya yaitu tusukan yang dipakai untuk memanggang dan membakar terbuat dari besi, tak seperti sate lainnya yang memakai tusukan lidi atau bambu.

"Tusukan besi sebagai konduktor penghangat akan membuat daging lebih masak dari bagian dalam. Sate tersebut biasanya disajikan dengan gulai. Gulai kaya akan rempah-rempah, terkadang dimasak dengan tulang lembu, dan direbus memakai api kecil selama sekitar 30 menit," jelas Dayat.

Dayat menjelaskan banyak manfaat dari mengonsumsi sate klatak yang berbahan utama daging kambing ini. Manfaat ini juga dijelaskan dalam video 'Gadis Klatak' itu.

"Harapannya lewat video ini sate klatak dan menu kuliner tradisional lainnya dapat dikenal sampai dunia internasional. Selain itu lewat video ini kami juga ingin mengedukasu masyarakat bahwa daging kambing itu untuk kesehatan selama dengan pengolahan yang benar. Bahkan daging kambing adalah salah satu sumber protein hewani terbaik yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan tentunya," tutup Dayat.