Antisipasi Cuaca Ekstrim di Pelabuhan Penyeberangan, Kemenhub Bersinergi dengan BMKG

Kemenhub Jalin Kerjasama dengan BMKG
Sumber :
  • istimewa dok. kemenhub

Menurutnya, setiap stakeholder memiliki SOP dan perlu diharmonisasikan dalam kondisi darurat, karena bila tidak maka akan kisruh dan kacau atau bahkan muncul konflik. 

Jelang Libur Nataru, Kemenhub Lakukan Pengecekan pada Bus AKAP dan Pariwisata

"Pengendalinya dari BPTD dan BMKG adalah sumber informasi yang disusun secara tertulis, nah SOP bersama yang tertulis dan diharmonisasikan," ucap Dwikorita. 

SOP yang sudah diharmonisasi, harus diuji coba atau simulasi untuk diketahui apakah ada kendala atau tidak untuk selanjutnya disempurnakan untuk diterapkan bersama. 

Jamin Kelancaran Lalulintas Saat Nataru, Kemenhub Lakukan Pembatasan Kendaraan Angkutan Barang

Dwikorita mengapresiasi kesigapan petugas BPTD yang sangat peduli terhadap keselamatan dan gerak cepat mengantisipasi kondisi darurat di dermaga, seperti yang terjadi di Pelabuhan Merak pada 20 Desember 2023 lalu. Saat itu terjadi angin kencang sehingga kapal tidak bisa sandar.

"Petugas BPTD juga terjun mengatur lalu lintas karena dampaknya kalau sudah cuaca buruk, maka penyeberangan bisa sampai berhenti dan ini yang harus diantisipasi. Hal itu lantaran bila bongkar muat dan aktivitas penyeberangan berhenti berarti akan terjadi antrean, maka perlu mengharmonisasikan SOP," ujarnya.

Awas, Sampai 4 April Jogja dan Jawa Masih Cuaca Ekstrem 

Terkait itu juga BMKG mengingatkan agar operator kapal mengikuti prosedur yang diatur oleh BPTD dan harus dipatuhi jangan sampai dilanggar. 

"Bagi pengguna jasa agar patuhi informasi yang disampaikan oleh BMKG dan BPTD, jangan dilanggar kalau enggak boleh berlayar ya enggak usah, BPTD juga yang mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar jadi patuhi jangan dilanggar karena mengikuti informasi cuaca," ucap Dwikorita. 

Halaman Selanjutnya
img_title